Menkes Pastikan Layanan Faskes RSUD Komodo Siap Sambut KTT ASEAN

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Bupati Manggarai Barat Edistasius Endy, didampingi Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya, meninjau secara langsung kesiapan fasilitas dan layanan kesehatan di RSUD Komodo, Labuan Bajo, pada Minggu (30/4/2023).
Peninjauan ini untuk menyambut pertemuan KTT ke-42 ASEAN yang akan dihadiri oleh kepala negara/kepala pemerintahan negara-negara ASEAN.
“Hari ini saya mengunjungi Labuan Bajo untuk melihat kesiapan fasilitas dan layanan kesehatan di RSUD Komodo dalam rangka menyambut kunjungan kepala negara/kepala pemerintahan negara-negara ASEAN di KTT ke-42 ASEAN,” ujar Menkes dalam keterangan tertulis, Senin (1/5/2023).
1. Persiapan fasilitas kesehatan dipastikan selesai sebelum KTT ke-42 digelar

Budi menerangkan, layanan kesehatan di RSUD Komodo belum sepenuhnya rampung. Namun, dapat dipastikan untuk kelengkapan fasilitas kesehatannya sudah terpenuhi dan dipastikan akan selesai sebelum KTT ke-42 dilaksanakan.
“Sejauh ini kesiapan layanan di RSUD Komodo masih belum selesai. Namun untuk fasilitasnya sudah sangat lengkap dan alat-alat kesehatan sudah mulai berdatangan per hari ini. Harapannya bisa selesai dipasang dalam 3-4 hari ke depan, dan siap memberikan pelayanan sebelum KTT ke-42 berlangsung,” ungkap Menkes.
2. Persiapan RSUD Komodo mencapai 90 persen

Sejalan dengan hal tersebut, Dirut RSUD Komodo dr. Maria Yosephina Melinda Gampar menuturkan, kesiapan RSUD Komodo sudah mencapai 90 persen. Saat ini RSUD Komodo sedang disiapkan untuk memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berstandar internasional.
“Persiapan RSUD Komodo dalam rangka menyambut KTT ke-42 ASEAN sudah mencapai 90 persen. Kami tengah menyiapkan fasilitas layanan kesehatan di antaranya pelayanan rawat jalan, rawat inap, layanan unit kritikal (ICU, NICU, PICU), layanan gawat darurat, dan ruang operasi. Adapun layanan penunjang berupa Laboratorium, CT-Scan 64 Slice, Cath Lab, Radiologi, serta Apotek,” jelas Maria.
3. RS Siloam bisa lengkapi layanan kesehatan di Labuan Bajo

Selain itu, Budi juga meninjau fasilitas dan layanan kesehatan di RS Siloam Labuan Bajo untuk memastikan kelengkapan dan kesiapan layanan kesehatan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
“Saya juga menyempatkan berkunjung ke RS Siloam Labuan Bajo yang sudah lebih dulu berdiri, saya lihat layanan dasar kesehatan dan dokter-dokternya juga sudah ada. Harapannya bisa saling melengkapi ketersediaan layanan kesehatan di Labuan Bajo,” kata Budi.
4. Pembangunan layanan kesehatan bukan hanya untuk sambut KTT ASEAN

Budi menyebutkan, pembangunan layanan kesehatan di Labuan Bajo bukan hanya untuk menyambut adanya kegiatan KTT ke-42 ASEAN, melainkan juga memastikan ketersediaan layanan kesehatan di Labuan Bajo terpenuhi, terutama layanan kesehatan jantung dan stroke sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Sebagai salah satu agenda prioritas dalam transformasi layanan kesehatan rujukan, RSUD Komodo disiapkan untuk memberikan kemudahan akses masyarakat sekaligus layanan kesehatan yang merata, khususnya untuk 4 layanan prioritas yaitu jantung, stroke, kanker, dan ginjal yang menjadi beban pembiayaan kesehatan terbesar.
5. Dokter spesialis akan didatangkan dari Bali

Budi juga memastikan kesiapan dokter spesialisnya. Saat ini ketersediaan dokter spesialis di Labuan Bajo belum terpenuhi. Maka dari itu, kesiapan alat kesehatan yang canggih harus dibarengi dengan mendatangkan dokter spesialis yang lebih lengkap.
“Untuk sementara ini karena fasilitas alat kesehatan yang berdatangan termasuk canggih, maka butuh lebih banyak dokter spesialis. Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Bupati Labuan Bajo untuk dapat mendatangkan dokter spesialis dari luar Labuan Bajo, seperti Bali untuk dapat melengkapi kebutuhan layanan dokter spesialis di Labuan Bajo,“ ujar Budi.