Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penghapusan syarat tes COVID-19, antigen maupun PCR, untuk perjalanan berdampak pada kenaikan positivity rate. Ia menyebut kebijakan itu menyebabkan porsi skrining menurun, dari 90 persen ke 70 persen dari total tes.
"Sehingga porsi tes untuk surveillance umumnya PCR naik, dan total positivity rate agak naik di peak kisaran 40 persen sampai 55 persen, sementara jika tes untuk skrining menggunakan antigen maka positivity rate-nya relatif rendah empat persen sampai enam persen," ujar Budi, Senin (14/3/2022).