Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan di dalam APBN 2021, pemerintah tidak mencadangkan anggaran untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN) yang berlokasi di Kalimantan Timur. Hal itu lantaran pemerintah masih dalam tahap pemulihan usai ekonomi Indonesia dihantam pandemik COVID-19.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ani itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan turun ke angka 2,3 persen. Bahkan, dalam skenario terburuknya, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai angka negatif 0,4 persen. Maka, ia mengatakan secara blak-blakan ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam situasi seperti ini, proyek IKN belum menjadi prioritas bagi keuangan negara.
"Untuk IKN, saya sudah sampaikan sendiri ke Presiden bahwa 'bapak untuk situasi seperti ini kita harus melakukan prioritas, termasuk masalah IKN ini. Kalau mau mengelola kita ingin melakukan secara menyeluruh. Jadi, kita sampaikan ke seluruh kementerian dan daerah, bahwa yang tidak prioritas, kita minta ditunda, bahkan dipotong," ungkap Sri ketika berbincang di program Rosi yang tayang di stasiun Kompas TV pada (14/5) lalu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pada 2019 lalu telah mengatakan untuk membangun ibu kota negara baru di Kaltim dibutuhkan anggaran mencapai Rp466 triliun. Sementara, pemerintah sebelum dihantam pandemik COVID-19 hanya mampu menyediakan anggaran senilai Rp30,6 triliun.
Sri pun menegaskan proyek IKN itu masih di tahap perencanaan dan belum ada belanja yang dilakukan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Lalu, bagaimana nasib pembangunan ibu kota negara baru usai perekonomian kena pukul begitu keras akibat pandemik COVID-19?