Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Menkum HAM ekstradisi pelaku pembobolan Bank BNI Maria Pauline Lumowa) ANTARA/ Ho-Kementerian Hukum dan HAM

Jakarta, IDN Times - Di tengah Indonesia kebobolan buronan perkara korupsi, Djoko Tjandra, pemerintah berhasil membawa pulang buronan lainnya yakni pelaku pembobolan Bank BNI senilai Rp1,7 triliun, Maria Pauline Lumowa. Perempuan yang sempat buron selama 17 tahun ditangkap di Serbia oleh otoritas setempat. 

"Dengan gembira saya menyampaikan bahwa kami telah secara resmi menyelesaikan proses handing over atau penyerahan buronan atas nama Maria Paulline Lumowa dari Pemerintah Serbia," ujar Menkum HAM, Yasonna Laoly dalam keterangan tertulis yang dikutip dari kantor berita Antara pada Rabu (8/7/2020). 

Proses pemulangan Maria dari Serbia membutuhkan waktu yang sangat panjang. Apalagi antara Indonesia dengan Serbia belum memiliki perjanjian ekstradisi. 

"Namun, lewat pendekatan tingkat tinggi dengan para petinggi Pemerintah Serbia dan mengingat hubungan sangat baik antar kedua negara, maka permintaan ekstradisi atas nama Maria Pauline Lumowa dikabulkan," ungkap Menteri dari PDI Perjuangan tersebut. 

Lalu, bagaimana ceritanya perempuan yang buron selama 17 tahun itu bisa tertangkap di Serbia?

1. Buronan Maria Pauline Lumowa ditangkap oleh otoritas Serbia pada Juli 2019

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Sakti)

Menkum HAM Yasonna menjelaskan Maria Pauline ditangkap oleh NCB Interpol Serbia di Bandara Internasional Nikola Tesla pada 16 Juli 2019 lalu. Penangkapan dilakukan atas penerbitan red notice pada 22 Desember 2003. 

"Pemerintah kemudian menerbitkan surat permintaan penahanan sementara yang kemudian ditindaklanjuti dengan proses ekstradisi melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkum HAM," tutur Yasonna. 

Sebelum Maria bisa dibawa pulang ke Indonesia, pemerintah telah mengabulkan permintaan ekstradisi pelaku pencurian data nasabah Nikolo Illiev pada 2015 lalu. 

2. Pemerintah Belanda sempat menolak untuk mengekstradisi Maria Pauline

Editorial Team

Tonton lebih seru di