Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membantah kabar perang dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Bantahan tersebut disampaikan lantaran pemberitaan di dalam negeri kencang menyebut hal itu.
Pemberitaan itu bertiup setelah Pemerintah Negeri Paman Sam mengatakan tengah mengkaji ulang keringanan bea masuk ekspor bagi beberapa produk Indonesia pada April lalu.
Dalam pandangan pengamat, pencabutan fasilitas yang diberi nama "Generalized System of Preference" (GSP) tersebut bisa berdampak ke perekonomian Indonesia. Sebab, dalam catatan KADIN, ada sekitr 3.500 produk Indonesia yang dibebaskan dari bea masuk ekspor oleh Negeri Paman Sam. Seandainya, bea masuk itu diberlakukan, maka hal tersebut bisa membuat biaya yang harus dikeluarkan oleh para pengusaha Tanah Air lebih mahal.
Lalu, apa yang menjadi alasan Retno mengatakan tidak ada perang dagang di antara kedua negara?