Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku tengah mengejar perbaikan data penerima bantuan sosial (bansos) di 514 kabupaten/kota. Data tersebut akan digunakan untuk ketiga program Kemensos, yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

"Ada kurang lebih yang kita harus jemput perbaikan datanya, jadi kami menurunkan staf kerja sama dengan daerah. Kami menurunkan staf untuk mempercepat di 514 kabupaten/kota," kata Risma dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (17/3/2021).

1. Kemensos fokus kumpulkan data di wilayah terpencil

Default Image IDN

Risma menyampaikan Kemensos tengah mengutamakan pengumpulan data di wilayah terpencil yang ada di Sumatra, Kalimantan dan Papua. Para staf Kemensos diturunkan agar data-data yang terkumpul valid dan benar.

"Kami ingin menyampaikan dari data kekurangan tadi maka akan kita penuhi tadi setelah rapat terbatas dengan Bapak Presiden dengan para menteri, bahwa kami dizinkan untuk memenuhi sesuai target," jelasnya.

2. Kemensos telah mengevaluasi perbaikan data

Ilustrasi Bantuan Sosial. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Risma menjelaskan pemerintah telah melakukan evaluasi untuk perbaikan data. Hasil evaluasi tersebut dilakukan Kemensos bersama dengan bank penyalur bantuan dan PT Pos Indonesia.

"Untuk BPNT 13.228.513, kemudian untuk PKH 8.907.446, untuk bansos tunai keluarga pengurus penerima manfaat adalah 8.428.327. Kemudian, ini belum sesuai dengan karena ada beberapa daerah yang belum 100 persen memadankan data dengan data kependudukan," ucap Risma.

3. Bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk validasi data

Menteri Sosial Tri Rismaharini (Dok. Kemensos)

Untuk daerah-daerah terpencil, kata Risma, Kemensos sudah mendatangi wilayah-wilayah itu. Bahkan, Kemensos sudah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi.

"Saat ini, petugas kami ada di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Papua, kami bekerja sama dengan Universitas Cendrawasih dan perguruan tinggi di sana untuk melakukan verifikasi data di lapangan," tutur dia.

Editorial Team