Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Sosial (Mensos) RI Syaifulla Yusuf usai RDP bersama Komisi VIII DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • 1,9 juta keluarga penerima bansos tidak layak menerima bantuan karena kesalahan inklusi
  • Pemerintah melakukan pembaruan data penerima bansos dengan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN)
  • Paket kebijakan ekonomi Juni-Juli 2025 akan memberikan tambahan uang tunai dan bantuan beras kepada 18,3 juta KPM

Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus memperkuat akurasi penyaluran bantuan sosial (bansos) dengan melakukan pembenahan data penerima. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan, berdasarkan data terbaru dari Dewan Ekonomi Nasional (DEN), hampir separuh penerima program seperti program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako ternyata tidak tepat sasaran.

“Ada beberapa program yang dianggap kurang tepat sasaran, atau ditengarai tidak tepat sasaran, misalnya seperti Program Keluarga Harapan dan sembako. Ditengarai ada 45 persen yang tidak tepat sasaran,” kata menteri yang akrab disapa Gus Ipul itu di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Editorial Team

Tonton lebih seru di