Menteri Agama Dukung Indonesia sebagai Pusat Toleransi Islam

Intinya sih...
- Rektor UIII dan pimpinan universitas bertemu dengan Menag untuk memperkuat citra Indonesia sebagai pusat toleransi dan keilmuan Islam.
- UIII berkomitmen untuk memperluas jangkauan pendidikan Islam yang toleran ke panggung global, sejalan dengan visi Presiden Prabowo.
- UIII memiliki peran diplomatik yang signifikan dalam memperkenalkan Islam moderat Indonesia ke kancah dunia, dengan total 354 mahasiswa terdaftar tahun ini.
Jakarta, IDN Times - Dalam upaya memperkuat citra Indonesia sebagai pusat toleransi dan keilmuan Islam, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Prof. Dr. Jamhari, bersama para pimpinan UIII, bertemu dengan Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar. Pertemuan tersebut digelar di kantor Kementerian Agama di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (1/11/24).
Dalam diskusi ini, Menteri Nasaruddin menekankan pentingnya posisi Indonesia sebagai negara Muslim yang harmonis dan toleran.
“Kita ingin mempromosikan bukan hanya keindahan fisik Indonesia saja, tetapi juga komitmen terhadap pendidikan dan harmoni peradaban,” ungkap Nasaruddin Umar, dikutip dari keterangan tertulis UII.
1. Komitmen UIII mendukung visi internasionalisasi
Sebagai wujud dukungan terhadap visi Presiden Prabowo, UIII berkomitmen untuk memperluas jangkauan pendidikan Islam yang toleran ke panggung global. Rektor UIII menggarisbawahi kesiapan institusinya untuk merancang langkah-langkah menuju internasionalisasi kampus-kampus Indonesia.
“Visi ini sejalan dengan misi UIII, dan kami siap merancang peta jalan untuk menjadikan kampus-kampus Indonesia lebih global,” jelasnya.
UIII telah mengambil langkah maju dengan menjalin program double degree bersama universitas-universitas terkenal di dunia, ditambah dengan fasilitas kampus yang luas untuk memperkuat kolaborasi internasional.
2. Delegasi UIII dalam pertemuan dengan Menteri Agama
Pada pertemuan itu, Rektor UIII Jamhari hadir bersama beberapa pimpinan UIII, di antaranya Sekretaris Universitas, Chaider Bamualim, Ph.D.; Wakil Rektor untuk Bidang Akademik, Dr. Phil. Syafiq Hasyim; Wakil Rektor untuk Bidang Keuangan dan Perencanaan, Prof. Dr. Amsal Bakhtiar; Direktur Riset dan Kerjasama, Saiful Umam, Ph.D.; serta Naufal Zikrulloh dari Sekretariat Universitas.
3. Misi strategis UIII sebagai pusat islam moderat
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) memiliki peran diplomatik yang signifikan. Berdiri sejak 2016 melalui Keputusan Presiden Nomor 57, UIII menjalankan misi memperkenalkan Islam moderat Indonesia ke kancah dunia.
UIII mulai menjalankan kegiatan akademisnya pada tahun ajaran 2021 dengan membuka empat fakultas, yaitu Fakultas Studi Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Ilmu Pendidikan. Saat ini, UIII menyediakan 11 program studi untuk jenjang magister dan doktoral.
Total mahasiswa yang terdaftar tahun ini berjumlah 354 orang, termasuk 124 mahasiswa internasional dari 31 negara, seperti Uzbekistan, Pakistan, Tanzania, Bangladesh, Malawi, Gambia, Kenya, Filipina, Thailand, Ghana, Afghanistan, Kazakhstan, Nigeria, Maroko, Sierra Leone, Pantai Gading, Sudan, Nepal, Mesir, Aljazair, Kanada, Kamerun, India, Yaman, Somalia, Turki, Timor Timur, Tunisia, Meksiko, dan Armenia.