Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi dalam acara Rapat Koordinasi Pengembangan Ruang Bersama Indonesia (RBI), di kantornya, Senin (28/4/2025) (Youtube/KemenPPPA RI)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi dalam acara Rapat Koordinasi Pengembangan Ruang Bersama Indonesia (RBI), di kantornya, Senin (28/4/2025) (Youtube/KemenPPPA RI)

Intinya sih...

  • Mahasiswa diminta memanfaatkan setiap kesempatan di perguruan tinggi untuk membentuk karakter, kapasitas, dan kepemimpinan generasi penerus bangsa.

  • Anak muda harus saling memotivasi dan mendukung satu sama lain untuk bersama-sama menjadi generasi emas Indonesia.

  • Menteri Agama menekankan pentingnya para mahasiswa meraih prestasi akademik terbaik sambil belajar hidup di tengah masyarakat yang plural dan muslim.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengajak anak muda, terlebih mahasiswa, aktif memerangi berbagai kekerasan, baik itu fisik atau verbal. Termasuk perundungan dan kekerasan seksual di kampus. Salah satu hal yang perlu disikapi adalah berani melapor kasus yang dialami atau diketahui.

“Pencegahan dan penanganan kekerasan di kampus membutuhkan komitmen dari seluruh pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat bahkan keluarga. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk bersama-sama membangun budaya kampus yang berlandaskan penghormatan kepada harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kesetaraan,” ujar Arifah saat jadi pembicara di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dikutip Rabu (27/8/2025).

1. Mahasiswa untuk memanfaatkan setiap kesempatan

Menteri PPPA, Arifah Fauzi, dalam acara Puncak Lokakarya Forum Anak Nasional (FAN) 2025, pada Minggu (20/7/2025)

Arifah mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaik-baiknya di bidang akademik maupun pengembangan diri di luar kelas.

Masa studi di perguruan tinggi, kata Arifah, jadi periode yang strategis dalam membentuk karakter, kapasitas, serta kepemimpinan generasi penerus bangsa. Bekal ini penting agar mahasiswa dapat mengambil peran mewujudkan Indonesia Emas 2045.

2. Harus bisa saling memotivasi

Kondisi Gedung Rektoran UIN Jakarta usai kebakaran pada Senin (30/12/2024). (IDN Times/M Iqbal)

Arifah mengatakan, anak-anak yang sekarang bukan lagi sebagai siswa di sekolah, tetapi sudah menjadi mahasiswa, pelopor, dan fondasi Indonesia yang akan datang. Dia meminta saat menjadi mahasiswa, ambil ilmu sebanyak-banyaknya.

"Selain itu, kalian harus bisa saling memotivasi dan mendukung satu sama lain untuk bersama-sama menjadi generasi emas Indonesia," ujarnya.

3. Mahasiswa belajar hidup di tengah masyarakat yang plural dan muslim

Kemenag, Menteri Agama Nasaruddin Umar usai meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis di Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat, Senin (4/8/2025)

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan mahasiswa dituntut untuk meraih prestasi akademik terbaik, sekaligus belajar hidup di tengah masyarakat yang plural dan muslim. Melalui pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), mahasiswa dilatih untuk berorganisasi, mengasah kepemimpinan, mengambil sifat pembangun integritas, dan memikul tanggung jawab.

“Semua proses ini akan membentuk kalian menjadi pribadi yang peka terhadap keadaan sekitar, sehingga kehadiran kalian menjadi rahmat dan solusi bagi masyarakat. Saya mengajak pada seluruh masyarakat baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk menjadikan PBAK ini sebagai awal perjalanan yang penuh semangat, komitmen, dan cita-cita besar. Mari kita jaga persaudaraan, hormati perbedaan, dan bersama-sama membangun Indonesia yang berperadaban,” katanya.

Editorial Team