Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, mengatakan, saat ini masih banyak ketimpangan antara perempuan dan laki-laki.

Padahal, kata dia, Kongres Perempuan Pertama yang berlangsung pada 1928 menjadi tonggak perjuangan perempuan dalam mencapai pemenuhan hak dan mewujudkan kesetaraan di Indonesia.

Apalagi, kongres tersebut menjadi cikal bakal peringatan Hari Ibu yang juga menjadi saksi keberanian para peserta kongres untuk menyuarakan pendapat mereka.

“Kita semua wajib melanjutkan perjuangan perempuan untuk kesetaraan yang sudah dimulai pada Kongres Perempuan Pertama pada tahun 1928. Kini, setelah 94 tahun, kita masih melihat ada ketimpangan antara perempuan dan laki-laki," kata Bintang, Jumat (16/12/2022).

1. Akses, partisipasi, dan kontrol pembangunan harus merata

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga saat melakukan kunjungan kerja ke Ponorogo (dok. KemenPPPA)

Bintang mengatakan, pemerintah terus berupaya mendorong kesetaraan gender dan pemenuhan hak perempuan di seluruh bidang pembangunan.

Akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dari proses pembangunan itu harus bisa dirasakan secara merata baik oleh perempuan maupun laki-laki.

"Oleh karenanya, partisipasi perempuan untuk ikut serta menyuarakan pendapatnya merupakan hal yang sangat penting,” kata dia.

2. Partisipasi seluruh lapisan masyarakat diperlukan

Editorial Team