Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kekerasan perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga, mengungkapkan perempuan dan anak Indonesia bisa lebih memahami pemanfaatan teknologi digital dengan tepat.

Ini berkenaan dengan semakin meningkatnya kecanggihan teknologi yang sebenarnya bisa mendukung perempuan semakin berdaya. Namun nyatanya, tak dapat dipungkiri teknologi juga berpotensi membuat perempuan dan anak menjadi korban kekerasan atau eksploitasi.

“Menjadi penting untuk mendorong perempuan dan anak Indonesia, agar lebih aware dalam memanfaatkan teknologi digital secara tepat,” ujarnya dalam Dialog Interaktif Membangun Sinergi Kolaborasi dan Aksi Bersama untuk Melindungi Perempuan dan Anak dari Berbagai Bentuk Kekerasan di Ranah Daring, dikutip Jumat (12/7/2024).

"Perempuan dan anak yang telah dibekali dengan kemampuan literasi digital yang baik, akan mampu melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan dunia digital, termasuk melindungi anak dan keluarganya saat mereka beraktivitas di dunia digital dan media sosial," sambungnya.

1. KGBO Indonesia naik empat kali lipat dari 2023

Ilustrasi pelecehan seksual terhadap anak (IDN Times)

Data SAFEnet Indonesia menunjukkan pada 2024 kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Indonesia naik empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 118 kasus di triwulan I 2023 menjadi 480 kasus pada triwulan I 2024.

2. Korban KGBO usia 18-25 jadi kelompok korban terbanyak

Editorial Team

Tonton lebih seru di