Kepulauan Seribu, IDN Times - Panas terik menyengat kulit saya, ketika turun dari speedboat yang disebut sebagai predator itu. Perjalanan selama dua jam dari Pelabuhan Marina, Ancol, terbayar tuntas saat melihat pemandangan indah yang terhampar di depan mata, laut dengan air bersih dan terasa begitu segar.
Pulau Harapan dan Kelapa, menjadi destinasi saya selama dua hari pada akhir pekan lalu. Kedua pulau ini merupakan destinasi favorit bagi sejumlah pelancong dari dalam dan luar negeri di wilayah Kepulauan Seribu.
Memang, Pulau Harapan dan Kelapa terkoneksi sebuah jalan beton yang bisa kita telusuri dengan berjalan kaki. Di sini, kita bakal merasakan multikulturalisme yang terjadi.
Para penduduknya menciptakan logat tersendiri dan terasa renyah di telinga. Maklum, karena Pulau Harapan dan Kelapa terdiri dari berbagai kalangan mulai dari Bugis, Bajo, Bengkulu, bagian Sumatra lain, hingga Serang. Tak cuma logat, desain rumah di Pulau Harapan dan Kelapa juga memiliki ciri khas, khususnya buat mereka yang merupakan suku Bugis karena masih berdesain panggung.
