TNI Angkatan Darat (AD) bantu penanganan banjir, tanah longsor, dan putusnya jembatan yang melanda wilayah Tapanuli Tengah, Sibolga, hingga Mandailing Natal, Sumatera Utara (dok. Dinas Penerangan TNI AD)
Bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, disebutkan sejumlah pihak sebagai efek dari eksploitasi hutan yang serampangan. Sejumlah unsur seperti WALHI, Greenpeace, hingga warganet, kencang menyerukan tanah Sumatra sudah rusak dan banyak hutan yang botak.
Ditelusuri IDN Times melalui teknik OSINT, menggunakan pantauan Google Earth dan rekam jejak hingga 15 tahun terakhir, memang ada perbedaan yang begitu besar di sejumlah kawasan. Di sekitar Muara Sibuntuon, Sibabangun, Tapanuli Tengah, terlihat perbedaan luasan wilayah vegetasi.
Pada 30 Desember 2020, belum terlihat adanya kebotakan di wilayah seluas 156.549 meter persegi yang muncul dalam gambar-gambar di bawah. Tapi, per 1 Desember 2025, luasan tersebut sudah terlihat gundul dari citra satelit.
Kemudian, di wilayah Batang Toru, dekat kawasan hutan lindung, ada perbedaan besar yang tercipta selama 15 tahun. Sebuah wilayah seluas 1.168,31 hektare, pada 12 Desember 2010 masih didominasi area vegetasi. Namun, per 1 Desember 2025, wilayah tersebut sudah botak dan dieksploitasi sebuah perusahaan.
Bergeser ke wilayah Tapanuli Selatan, di dekat air terjun Lubuk Harapan, ada wilayah vegetasi yang kehilangan 47,62 hektare area hijaunya, ditinjau dari citra satelit per 1 Desember 2025. Padahal, pada 25 Juni 2020, area tersebut terlihat masih dipenuhi pepohonan. Area hijau yang hilang ini setara nyaris lima kali luas Stadion Utama Gelora Bung Karno.
"Pastinya, kalau di Indonesia, terutama di Pulau Sumatra, sejak 1990 sampai dengan tahun ini, tutupan hutan alaminya semakin tergerus gitu ya, semakin hilang. Bahkan sampai saat ini berdasarkan data dari Kementerian Kehutanan, luas hutan di Pulau Sumatra itu secara keseluruhan hanya tinggal 11,6 juta hektare," kata Kepala Kampanye Kehutanan Greenpeace, Kiki Taufik, dalam Ngobrol Seru by IDN Times.
"Jadi, luas tutupan hutan alami yang ada di Indonesia secara keseluruhan itu sekitar 89,5 juta hektare. Jadi artinya dengan sisa 11,6 juta artinya hanya sekitar 12 sampai 13 persen. Tutupan hutan yang ada di Pulau Sumatra," dia menambahkan.
Perbandingan citra satelit di Kawasan Tapanuli Tengah, 30 Desember 2020 dengan 1 Desember 2025. (Google Earth)
Perbandingan citra satelit di Kawasan Tapanuli Tengah, 30 Desember 2020 dengan 1 Desember 2025. (Google Earth)
Perbandingan citra satelit di Kawasan Konsesi dekat Hutan Lindung Batangtoru, 12 Desember 2010 dengan 1 Desember 2025. (Google Earth)
Perbandingan citra satelit di Kawasan Konsesi dekat Hutan Lindung Batangtoru, 12 Desember 2010 dengan 1 Desember 2025. (Google Earth)
Perbandingan citra satelit di Kawasan Tapanuli Selatan, 25 Juni 2020 dengan 1 Desember 2025. (Google Earth)
Perbandingan citra satelit di Kawasan Tapanuli Selatan, 25 Juni 2020 dengan 1 Desember 2025. (Google Earth)