Oleh Choki Sihotang
JAKARTA, Indonesia —Waktu yang begitu cepat berlalu. Dan akhirnya, wasit Ravshan Irmatov (Uzbekistan) meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga. Argentina kalah 0-3 dari Kroasia. Nizhny Novgorod Stadium, Jumat, 22 Juni dini hari WIB seakan menjadi kuburan massal bagi La Albiceleste.
Argentina sebenarnya bermain cantik sejak awal, termasuk ketika gawang Wilfredo Caballero sudah dijebol Ante Rebic pada menit ke-53. Terus menekan, Lionel Messi dan kawan-kawan tanpa henti menyerbu dan menggempur jantung pertahanan Kroasia. Tak sedetik pun waktu terlewat tanpa tekanan. Tapi semua peluang Argentina masih bisa dimentahkan Kroasia. Kroasia malah bisa menambah dua gol lewat kaki Luka Modric serta Ivan Rakitic, hanya beberapa saat sebelum duel menegangkan itu usai.
Jorge Sampaoli, sang pelatih, meninggalkan bench buru-buru. Taktisi berusia 58 yang pernah sukses mempersembahkan trofi Copa America 2015 kala menukangi Cile itu tak habis pikir dengan kekalahan skuatnya yang dibanjiri pemain-pemain wahid.
Di podium kehormatan, tampak Diego Maradona, pahlawan Argentina di Piala Dunia 1986, juga tampak gusar dan menangis. Wajah El Pibe de Oro terlihat jelas memelas. Orang-orang di sekitar mencoba menghiburnya.
Maradona berharap, Messi and kolega bisa menebus kegagalan usai ditahan imbang Islandia 1-1 pada laga perdana. Namun, nyatanya, Argentina malah dipermak tiga gol tanpa balas.