Jakarta, IDN Times- Reklamasi atau pembuatan daratan di Teluk Jakarta masih menjadi polemik. Selain merusak lingkungan, kegiatan tersebut juga memperburuk kondisi ekonomi para nelayan. Belum lagi para pemuda yang kehilangan harapan untuk mengubah situasi keluarganya.
“Dulu (sebelum reklamasi) maunya ya anak-anak disekolahin sampai kuliah. Kalau sekarang mikir begituan susah, sekali ngelaut cuma dapat Rp150 ribu,” ungkap Halil, nelayan Muara Angke yang selama 16 tahun menggantungkan hidupnya dari kerang hijau.
Lantas, apa saja sih dampak reklamasi bagi kehidupan para nelayan beserta keluarganya?