Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250921-WA0006.jpg
Presiden RI, Prabowo Subianto, tiba di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat. (Dok. Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Dua diaspora kenakan baju adat sambut Prabowo

  • Indonesia hadir di Forum PBB jadi kehormatan besar

  • Prabowo akan bahas isu Palestina

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Suasana hangat menyelimuti area depan salah satu hotel di Kota New York pada Sabtu, (20/9/2025) waktu setempat, ketika Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba untuk memulai rangkaian kunjungan kerjanya di Amerika Serikat.

Dalam keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden, Minggu (21/9/2025), Para diaspora Indonesia tampak berkumpul, berdiri berjajar di sepanjang jalan sekitar hotel, membawa semangat untuk menyambut langsung kehadiran Kepala Negara.

Begitu mobil kepresidenan tiba, Prabowo membuka pintu dan langsung menghampiri barisan warga yang sudah mengantre lama. Kepala Negara bergegas menyalami dan menyapa dengan senyum hangatnya.

Suasana pun berubah menjadi meriah dengan riuh tepuk tangan dan seruan semangat dari para diaspora. Mereka serempak menyerukan nama Indonesia dengan lantang.

1. Dua diaspora kenakan baju adat sambut Prabowo

Presiden RI, Prabowo Subianto, tiba di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat. (Dok. Sekretariat Presiden)

Momen spesial juga terlihat di depan pintu hotel. Dua anak diaspora, Hatta Sanof Kurniawan dan Adriella Namarga Pandjaitan, tampil dengan pakaian adat nusantara.

Keduanya menyerahkan karangan bunga langsung kepada Presiden Prabowo yang menerimanya dengan penuh kehangatan, sembari mencium kepala mereka.

Selain warga diaspora, sejumlah pejabat juga menyambut langsung kedatangan Presiden Prabowo di New York. Hadir diantaranya sejumlah menteri Kabinet Merah Putih hingga Duta Besar Designate RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo.

2. Indonesia hadir di Forum PBB jadi kehormatan besar

Presiden Prabowo Subianto meninggalkan Osaka untuk menuju ke New York, Amerika Serikat. (Dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden)

Bagi diaspora, momen menyambut Presiden Prabowo di negeri seberang bukan sekadar acara seremonial, melainkan kebanggaan sekaligus pengingat akan tanah air.

Glory Lamria, mahasiswa Columbia University, mengaku kedatangan Presiden Prabowo kali ini terasa istimewa. Ia mengaku bangga karena setelah 10 tahun Indonesia absen dalam sidang umum PBB.

“Yang pertama tentunya saya merasa bangga Presiden kita selama kurang lebih 10 tahun terakhir akhirnya bisa berkunjung ke New York dan menyampaikan aspirasi warga Indonesia secara general," kata dia.

"kedua adalah saya berharap semoga ajang ini menjadi momen bukan hanya sekedar partisipasi, tapi juga bisa menjadikan wadah aspirasi bagi diaspora-diaspora yang ada di Amerika Serikat,” sambungnya.

Dimas, mahasiswa dari New York University menyebut momen penyambutan ini menjadi kebanggaan tersendiri. Kesempatan Indonesia berbicara di panggung dunia adalah hal yang membanggakan.

"Bangga sih, karena kan denger-denger juga kita urutan ketiga kan. Kita bisa berbicara di depan negara-negara yang penting lainnya, sebagai mahasiswa saya bangga sih," ungkapnya.

Felice Nathania Pudya, mahasiswa Columbia University yang menyebut kehadiran Presiden Prabowo di SMU ke-80 PBB sebagai sebuah kehormatan besar bagi Indonesia. Posisi Indonesia sebagai pembicara ketiga dalam Debat Umum PBB kata dia patut dibanggakan.

"Dari mahasiswa, kami sungguh berterima kasih atas kehadiran Pak Prabowo di New York. Dan kami juga menantikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. Dan kami selalu mendukung apa pun yang dapat memajukan Indonesia," kata dia.

3. Prabowo akan bahas isu Palestina

Presiden Prabowo Subianto meninggalkan Osaka untuk menuju ke New York, Amerika Serikat. (Dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden)

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI, Tri Tharyat, belum bisa membocorkan isi pidato Presiden RI. Tri memberi gambaran tentang isu-isu prioritas.

“Yang menonjol adalah dinamika global, khususnya serangan terhadap negara berdaulat, seperti yang baru-baru ini dialami Qatar. Isu Palestina tentu akan menjadi perhatian utama Indonesia,” ujar Tri dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Tri menambahkan, Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pesan mengenai perlunya reformasi multilateralisme agar lebih adaptif dengan kondisi saat ini.

"Reformasi sistem multilateral itu penting, supaya PBB bisa lebih responsif, lebih inklusif, dan tidak didikte oleh segelintir negara besar,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia akan mengangkat peran negara-negara Global South dalam tata dunia internasional. “Semangat Bandung akan kita bawa. Kita ingin memastikan suara negara-negara berkembang tidak terpinggirkan dalam pengambilan keputusan global,” ujar Tri.

Delegasi Indonesia juga disebut akan memanfaatkan momen ini untuk mendorong visi pembangunan nasional melalui Asta Cita. Menurut Tri, ini adalah kesempatan untuk mengaitkan prioritas domestik dengan agenda internasional.

Editorial Team