Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto saat menghadiri debat capres di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat. (youtube.com/IDN Times)
Dalam kesempatan itu, capres nomor urut dua itu memastikan dirinya bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka berkomitmen membela HAM. Dia memastikan, dirinya akan berjuang membela HAM. Buktinya, kata dia, banyak aktivis yang bergabung menjadi pendukungnya jelang Pilpres 2024.
"Saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia, nyatanya orang-orang yang dulu ditahan tapol-tapol, yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya, membela di pihak saya," kata dia, berapi-api, seraya menunjuk ke arah mantan aktivis Budiman Sudjatmiko yang duduk di belakangnya.
Budiman merupakan salah satu dari 13 aktivis yang sempat diculik prajurit TNI bernama Tim Mawar di bawah komando Prabowo saat itu. Budiman kini bergabung ke Partai Gerindra, setelah keluar dari PDI Perjuangan (PDIP).
Prabowo lantas meminta kepada Ganjar agar tidak mempolitisasi isu pelanggaran HAM. Sebab, mantan Danjen Kopassus itu menilai isu tersebut politis, karena muncul setiap lima tahun sekali, saat dia hendak maju dalam kontestasi pilpres.
"Masalah yang bapak tanyakan agak tendensius. Kenapa yang 13 orang hilang pada saat itu ditanya kepada saya? Itu tendensius, Pak Ganjar. Dan wakil bapak (Mahfud MD) yang mengurusi ini selama ini. Jadi kalau memang keputusannya mengadakan pengadilan HAM, ya kita adakan pengadilan HAM, gak ada masalah," jelas Prabowo.
"Apa lagi yang mau ditanya kepada saya? Saya sudah jawab berkali-kali tiap lima tahun, kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu," tegas dia.