2. Puluhan personil gabungan diterjunkan

Dok. Istimewa

Kasatlantas Polres Tangsel, AKP Lalu Hedwin Hanggara, menjelaskan sebelum aksi penyergapan dilakukan, pihaknya menggelar apel persiapan terlebih dahulu. Menurut Lalu, tak hanya dari Satuan Lalu Lintas, operasi itu melibatkan personel dari Sabhara, Satreskrim, hingga Brimob bersenjata lengkap.

"Total melibatkan 62 personel dengan 15 mobil dan 10 sepeda motor," ungkap AKP Lalu Hedwin Hanggara.

Dikatakan Lalu, saat sejumlah personel merangsek masuk ke jalan tol baru, mereka menyebar dan langsung memburu pengendara yang terlibat dalam aksi balapan. Para pelaku balap liar pun lari menyelamatkan diri dan banyak yang meninggalkan kendarannya.

3. Banyak kendaraan yang disita sudah dimodifikasi dan tak memiliki surat-surat

Dok. Istimewa

Lalu menerangkan, beberapa sepeda motor yang disita telah mengalami modifikasi dari bentuk aslinya. Kendaraan-kendaraan itu didesain khusus agar dapat berlari kencang saat aksi balapan berlangsung. Padahal, kondisi demikian menyalahi aturan standardisasi kendaraan dalam berlalu lintas.

"Kendaraan yang diamankan ada sepeda motor dan mobil. Kebanyakan tak dilengkapi surat-surat kepemilikan. Ada pula yang tak memasang kaca spion, lampu, tak mengenakan helm, dan lainnya," beber Lalu.

4. Operasi dilakukan karena banyak laporan dari warga

Dok. Istimewa

Lalu mengungkapkan, operasi ini digelar karena pihaknya banyak mendapatkan laporan terkait aksi balap liar yang sangat meresahkan masyarakat.

"Mereka ini anak-anak muda yang melakukan aksi balap liar itu. Biasanya dilakukan menjelang dan sesudah sahur," ujar Lalu kepada awak media.

Baca Juga: [Wawancara] Jejak Fahri Hamzah, si Pengantin Baru di Reformasi 1998