Jakarta, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat mengambil pesan moral atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada dua tokoh besar bangsa, yaitu Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang bertepatan dengan Hari Pahlawan 2025.
MUI menilai keputusan ini sebagai langkah rekonsiliasi sejarah yang strategis dan elegan, mencerminkan kedewasaan bangsa dalam menghargai jasa para pemimpin, meski memiliki masa lalu yang kompleks. MUI juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Zainut Tauhid Sa’adi, mengatakan, penganugerahan ini menjadi ibrah (pelajaran berharga) untuk masa kini dan masa depan.
“Keputusan ini adalah penegasan bahwa setiap pemimpin memiliki peran dan jasa besar dalam rangkaian sejarah Indonesia. Kita harus mampu mengambil ibrah dari kepemimpinan mereka untuk masa kini dan masa depan,” ujar dia.
