Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Jakarta, IDN Times - Eks Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) Munarman merasa sudah menjadi target polisi sejak membela enam laskar pengawal Rizieq Shihab, yang tewas ditembak beberapa waktu lalu. Hal itu ia ungkapkan ketika membaca eksepsi pada sidang kasus terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (15/12/2021).

"Sejak saya menyatakan bahwa para pengawal Habib Rizieq tidak membawa senjata api, maka ramai orang suruhan komplotan melaporkan saya ke polisi dengan tujuan memenjarakan saya. Opini pun digalang untuk mendulang opini tersebut secara masif melalui berbagai media massa, baik media mainstream maupun media sosial," ujar Munarman.

1. Munarman merasa pernyataannya membuat dia jadi target

Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman. (ANTARA/Fianda Rassat)

Munarman merasa ada kondisi yang diciptakan oleh orang-orang tertentu dengan membuat laporan ke polisi, hingga operasi media untuk mempublikasikannya. Ia pun melampirkan tujuh judul pemberitaan media massa sebagai contoh yang ia maksud.

"Kesimpulannya sejak pernyataan saya yang tidak sejalan dengan komplotan para pembunuh itulah, saya mulai dijadikan target untuk dipenjara," ujarnya.

2. Munarman juga dengar rumor akan dihabisi

Editorial Team

EditorAryodamar

Tonton lebih seru di