Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kecelakaan maut truk kontainer di Bekasi, Rabu (31/8/2022). (IDN Times/Imam Faishal)

Jakarta, IDN Times - Kadivwasmonev Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, menyayangkan kecelakaan maut kontainer di Bekasi akibat kelebihan muatan. Kecelakaan akibat kendaraan yang tidak laik operasional, seharusnya bisa dicegah, terlebih kejadian di jalan rata bukan naik atau turun.

"Untuk itu agar penanganannya tegas dan tidak main-main, karena nyawa anak dan anak kehilangan orang tua. Mohon bisa menjadi pertimbangan agar tidak terulang. KPAI memohon agar sekolah-sekolah di pinggir jalan raya yang aktif dikaji kembali standar keamanan berlapis untuk anak," ujar Jasra dalam siaran tertulis, Kamis (1/9/2022).

Diketahui, tujuh dari 10 korban jiwa dalam kecelakaan maut truk kontainer di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022), adalah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka sebagian banyak meninggal di lokasi kejadian.

1. KPAI asesmen kebutuhan anak dan keluarga korban

Wakil Ketua KPAI Jasra Putra (Dok/Istimewa)

Jasra menerangkan KPAI telah berkoordinasi dengan KPAD Bekasi, agar dapat asesmen cepat dalam pengarusutamaan kebutuhan anak dan keluarga yang menjadi korban, supaya segera direspons bersama dalam pengurangan dampak dan risiko yang akan dialami anak-anak di SDN Kota Baru I dan III Kota Bekasi.

"Apalagi terjadi ketika anak-anak SD menunggu angkot untuk pulang. Peristiwa terjadi tepat pada saat orang tua mengantar anak dan menjemput anaknya di sekolah. Anda bisa terbayang, harapan menanti anak pulang sekolah, terjawab dengan musibah meninggal dunia. Tentu menjadi duka yang teramat dalam. Duka seperti ini tentunya akan berkepanjangan, sehingga penting didampingi sejak awal," ungkapnya.

2. KPAI minta sekolah tingkatkan fasilitas keamanan

Ilustrasi siswa madrasah diniyah. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Jasra juga mengecam kelalaian driver truk kontainer dan meminta agar segera kasus ini diungkap, karena banyak keluarga yang kehilangan anggota mereka.

Selain itu, KPAI menyarankan agar sekolah segera didukung dalam meningkatkan fasilitas keamanan anak, seperti melengkapi zebra cross yang ada dengan pelikan tanda ada orang menyeberang.

Selain itu, menambah petugas pada jam-jam kedatangan dan kepulangan sekolah, dan penting adanya batas trotoar yang lebih tegas antara sekolah dan jalan raya, serta penambahan rambu sebelum depan sekolah dan juga aturan kecepatan.

"KPAI mengimbau ada keputusan cepat dari yang terkait untuk bersama-sama mengurangi risiko hilangnya nyawa anak di sekolah, atas musibah trailer tabrak sekolah tersebut," ujarnya.

3. Sebanyak 10 korban meninggal dunia

Ilustrasi kecelakaan (IDN Times/Galih Persiana)

Korban kecelakaan maut truk kontainer bermuatan besi yang menabrak tiang pemancar sinyal dan pedagang di depan SDN Kota Baru 2, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Rabu (31/8/2022) sebanyak 33 orang.

Sebanyak 10 orang di antaranya meninggal dunia, dan sisanya mengalami luka-luka. Tujuh korban jiwa di antaranya adalah siswa SD. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Ananda dan sebagian ke RSUD Kota Bekasi.

Editorial Team