Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250929_183539.jpg
Bangunan lantai 3 Ponpes Al Khoziny yang ambruk. (IDN Times/Zumrotul Abidin)

Intinya sih...

  • Lakukan audit keamanan bangunan pondok pesantren

  • Pemprov Jatim tanggung perawatan santri korban musala ambruk

  • Khofifah minta dapur umum di lokasi diperbanyak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania turut menyoroti bangunan Musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk pada Senin (29/9/2025). Bangunan itu disebut baru saja dilakukan pengecoran di bagian atasnya.

Dini mengatakan, peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi otoritas pemerintah. Banyak pondok pesantren dan sekolah berasrama berada di wilayah rawan bencana. Karena itu, keselamatan para santri harus menjadi prioritas utama.

"Kami menyampaikan simpati yang tulus kepada para santri, keluarga korban, serta seluruh pengurus pondok pesantren yang terdampak," kata Dini kepada wartawan, Selasa (30/9/2025).

1. Lakukan audit keamanan bangunan

Proses evakuasi korban ambruknya bangunan musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). IDN Times/Zumrotul Abidin

Dini meminta Kementerian Agama (Kemenag) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pemerintah daerah (pemda) segera melakukan langkah-langkah mitigasi bencana di lingkungan pondok pesantren.

Pemerintah setempat harus melakukan audit kelayakan bangunan asrama secara menyeluruh, menerapkan standar keamanan bangunan yang ketat. Untuk jangka panjang, ia meminta pondok pesantren untuk pro aktif memberikan platihan kesiapsiagaan bencana bagi santri maupun pengelola pesantren.

"Kami berharap, melalui langkah-langkah konkret ini, tragedi serupa tidak lagi terulang dan pesantren dapat menjadi tempat belajar yang aman serta nyaman bagi para santri. Serta memberi jaminan keselamatan bagi para orangtua santri," kata Legislator Fraksi Partai NasDem itu.

2. Pemprov Jatim tanggung perawatan santri korban musala ambruk

Gubernur Sumsel Herman Deru dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (IDN Times/Rangga Erfizal)

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan, pihaknya akan menanggung seluruh biaya perawatan santri korban ambruknya bangunan musala Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Hal ini ditegaskannya saat meninjau langsung lokasi kejadian, Selasa (30/9/2025) dini hari. Pemerintah hadir untuk memberikan perlindungan penuh kepada para korban, tanpa terkendala urusan administrasi maupun biaya.

"Kalau yang ditangani RSUD, pembiayaan ditanggung Pemkab. Namun jika dirujuk ke rumah sakit non-RSUD, biayanya ditanggung Pemprov. Jadi pesantren dan wali santri tidak perlu khawatir, semuanya akan ditangani. Tidak ada yang terkesan sulit karena alasan biaya,” kata Khofifah.

3. Khofifah minta dapur umum di lokasi diperbanyak

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saaf tinjau Ponpes ambruk di Buduran Sidoarjo. Dok. Istimewa.

Selain itu, Khofifah menekankan pentingnya dukungan logistik bagi korban maupun tim penyelamat. Ia meminta dapur umum lapangan segera diperbanyak, serta suplai oksigen dan air dipantau terus-menerus.

"Ini semua menjadi ihtiar yang tidak boleh berhenti. Tim bergerak rolling untuk memastikan kebutuhan itu terpenuhi,” kata Ketua Umum Muslimat NU itu.

Dalam kunjungan itu, Khofifah juga melihat langsung proses evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan. Ia menegaskan penggunaan alat berat seperti ekskavator dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar tidak membahayakan korban yang masih tertimpa reruntuhan.

"Evakuasi yang dilakukan tim Basarnas sangat advanced, mereka berfokus memberikan layanan langsung kepada korban yang masih bisa berkomunikasi di bawah reruntuhan. Suplai oksigen dan air terus diupayakan agar mereka tetap bisa bertahan,” kata dia.

Editorial Team