Dalam kurun waktu sebulan terakhir, tiga lembaga survei mengeluarkan rilis tentang elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubenur DKI Jakarta. Hasilnya, ketiganya memiliki "jagoan" masing-masing. Jika Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengunggulkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, lembaga survei Indikator dan Charta Politika justru menempatkan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni sebagai pemilik elektabilitas tertinggi.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Hari Fitrianto mengatakan ada banyak hal yang menyebabkan perbedaan hasil survei tersebut. Menurut Hari, faktor terbesar adalah ditetapkannya calon Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangkan kasus dugaan penistaan agama. Akibatnya, para pemilih Ahok menarik dukungannya dan berimbas pada elektabilitas dua calon lain. "Terlebih, sebagai petahana, elektabilitas Ahok dalam 6 bulan terakhir juga tidak menunjukan angka yang fantastis. Ini berbeda dengan Risma atau Soekarwo di Jawa Timur," kata Hari kepada IDNtimes.com, Rabu (30/11). Selain itu, perbedaan hasil survei juga bisa disebabkan oleh metode pengambilan data.