Ngamuk di Tol Japek, Sapi Lepas dari Truk Akhirnya Dipotong

Setelah terjatuh, lanjut Sandy, sapi itu diduga stres akibat banyaknya kendaraan di lokasi kejadian. Kepolisian pun langsung menyusun strategi agar sapi dapat dikeluarkan dari jalur tol. 

"Sapi tersebut sters dan akhirnya mengamuk dan berlarian, dan itu sangat membahayakan pengguna jalan tol," kata dia. 

Agar tidak membahayakan pengguna jalan, kata Sandy, kepolisian langsung menutup seluruh lajur tol yang berada di KM 18B arah Jakarta. 

"Kita menutup sementara seluruh ruas tol, agar sapinya jika berlarian tidak menimbulkan laka lantas yang fatal," katanya. 

Di saat yang bersamaan, personel polisi ada yang mencoba mencari warga yang memiliki kemampuan menjinakkan sapi. 

"Akhirnya saya memerintahkan anggota sembari mendatangi tempat kejadian perkara untuk mencari masyarakat sekitar, yang memiliki kompetensi untuk menjadi pawang sapi yang bisa untuk melumpuhkan," kata Sandy. 

Setelah itu, kepolisian juga meminta bantuan sopir truk untuk memarkirkan kendaraannya di lajur mendahului, agar menghalau sapi tidak menyeberang ke ruas sebaliknya. 

"Setelah mobil tronton itu membentuk setentah lingkaran, kemudian kami memperkecil ruang gerak sapinya untuk menjerat lehernya," kata Sandy. 

Setelah sapi dapat dilumpuhkan, kepolisian langsung meminta warga segera memotong sapi tersebut. Hal itu dilakukan agar sapi tidak mengakibatkan kerusakan kendaraan lain. 

"Kami melakukan diskresi kepolsiian atas dasar pertimbangan, apabila terlepas lagi tentu saja sapi ini akan lebih membahayakan, karena dalam keadaan stres dan mengamuk. Sehingga kami memutuskan untuk memotong sapinya di tempat," jelas Sandy. 

Setelahnya, kepolisian langsung mengamankan barang bukti berupa sapi yang telah dipotong. Arus lalu lintas di Tol Japek pun akhirnya kembali normal.