Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana Masjid Istiqlal yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengurangi polusi udara sejak Senin (21/8/2023). Namun, kebijakan tersebut ternyata belum memengaruhi kualitas udara.

Berdasarkan laman IQ Air, polusi udara di Ibu Kota menduduki posisi pertama sebagai kota udara terkotor di dunia pada Jumat (22/8/2023) pukul 14.31 WIB.

Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 161 dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasi 70 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). Padahal, standar kualitas udara ideal dari WHO memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian dikutip IQAir.

1. Jakarta terpolusi dibanding Dubai

Rangking kota berpolusi dunia/IQAIR

Dalam data tersebut, posisi Jakarta jauh di atas Dubai, Uni Emirat Arab, yang 'hanya' mencatatkan nilai AQI 157 dan Johannesburg, Afrika Selatan dengan nilai 148.

IQair menyarankan agar warga memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan. Namun jika dalam ruangan, sebaiknya menyalakan penyaring udara (air purifier) dan menutup jendela.

2. Masalah polusi udara tidak hanya di Jakarta

Editorial Team

Tonton lebih seru di