Sebab Warga Rembang Positif Virus Corona Pulang ke Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rembang, IDN Times - Pasien postif virus corona (COVID-19) asal Rembang, Jawa Tengah dinyatakan sehat dan sembuh pada Selasa (31/3). Meskipun demikian, warga tetap diimbau untuk selalu waspada terhadap penyebaran virus tersebut.
1. Negatif COVID-19 usai dites swab dua kali
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, sekaligus juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Rembang, Ali Syafi’i membenarkan hal tersebut. Pasien saat ini sudah dijemput oleh Dinas Kesehatan Rembang. Sebelumnya sang pasien dirawat di RS Wongsonegara Semarang.
“Benar pasien yang positif asal Rembang sudah dinyatakan sembuh dan negatif virus corona,” kata dia saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (31/3).
Setelah dilakukan perawatan secara intensif dan dilakukan swab kedua kalinya, pasien diketahui negatif COVID-19.
"Selang tiga hari lalu diketahui hasilnya negatif. Sudah diperbolehkan pulang negatif, tidak ada virus yang bersarang ditubuh yang bersangkutan, artinya sudah sehat,” ujar dia.
2. Pasien diperbolehkan pulang, tapi tetap dipantau
Editor’s picks
Ali menuturkan saat ini pasien sudah diperbolehkan untuk pulang. Meski demikian, pasien yang merupakan warga Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang itu tetap dipantau oleh Dinas Kesehatan setempat.
“Karena sudah dinyatakan negatif. Sehingga virus yang ada sudah hilang. Sehingga nanti diperbolehkan untuk berkumpul dengan keluarga kembali,” kata Ali.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang tunggu hasil swab belasan PDP
Sementara itu, dari data Dinkes Rembang, hingga Selasa (31/3) pukul 14.00 WIB, untuk orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 246 orang. Kemudian untuk yang PDP ada sebanyak 11 pasien.
“Untuk yang masih PDP kita masih menunggu hasil swabnya. Mudah-mudahan hasilnya negatif,” imbuh Ali.
Ia tetap dan selalu mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap penyebaran COVID-19. Di antaranya melakukan cuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain.
“Lalu juga etika saat batu dan bersin, serta imbaunnya tentunya warga masyarakatagar berdiam diri di rumah,” tandas Ali.