ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketika Amien Rais dan Djoko Santoso memberi sambutan, wartawan masih bisa merekam, namun ketika Prabowo akan memberikan sambutannya, panitia melarang wartawan bahkan relawannya untuk merekam pidato Prabowo Subianto.
“Jangan ada yang merekam, tolong pengamanan jika terlihat ada yang foto, video, merekam, ambil hp-nya, termasuk wartawan,” kata panitia di atas panggung.
Instruksi tersebut pun diterima dengan sigap oleh semua relawan. Sebagai reporter di lapangan, IDN Times pun sempat beberapa kali ditegur oleh relawan untuk tidak memegang telepon genggam.
“Mas, masukin itu hp-nya, jangan jadi mata-mata di sini,” kata seorang perempuan berbaju khas pendukung 02 yang identik dengan warna biru.
Prabowo pun naik panggung, semua relawan ramai meneriaki Prabowo presiden. Di tengah pidatonya yang ‘panas’, dari ujung tribun terlihat kerumunan relawan sedang mengepung seseorang.
Prabowo pun sempat menghentikan pidatonya, ia lantas bertanya “Kenapa?” Seseorang yang diduga merekam itu lantas digiring keluar Padepokan. Sempat beberapa kali orang itu dipukul oleh relawan. “Hei, jangan pukul-pukul,” kata Prabowo.
Suasana pun makin panas, Prabowo tetap melanjutkan pidatonya dan menyeru para pendukungnya untuk tetap tenang.
“Tenang aja, tenang aja,” kata Prabowo.
“Kalau ada yang macam-macam biarin aja. Kita diintelin terus. Tapi, saya suka diintelin,” lanjut Prabowo.