Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto meresmikan pembentukan Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua. (Dokumentasi Puspen TNI)
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto meresmikan pembentukan Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua. (Dokumentasi Puspen TNI)

Intinya sih...

  • Batalyon Infanteri (Yonif) Penyangga Daerah Rawan di Papua dibentuk untuk mendukung keamanan dan pembangunan daerah rawan.
  • Ada lima Yonif baru yang tersebar di wilayah Papua dengan spesifikasi tugas, seperti program pertanian dan produksi pangan utama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto meresmikan pembentukan kesatuan tentara baru, yakni Batalyon Infanteri (Yonif) Penyangga Daerah Rawan (PDR) di lima wilayah di Papua. Ia mengatakan, Yonif baru itu dibentuk secara khusus untuk mendukung keamanan dan pembangunan daerah rawan. 

"Batalyon-batalyon ini di bawah komando daerah militer (Kodam). Ada Kodam XVII/Cendrawasih dan Kodam XVIII/Kasuari. Batalyon ini punya spesifikasi untuk ada batalyon konstruksi dan produksi," ujar Agus seperti, dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (4/10/2024). 

Ia mengatakan, tugas batalyon itu untuk melaksanakan program pertanian di wilayah Papua. Agus menyebut, lima yonif itu bakal bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan masyarakat setempat untuk menanam komoditas pangan utama, salah satunya padi. 

1. Sebaran Yonif Daerah Penyangga Rawan di Papua

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto meresmikan pembentukan Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua. (Dokumentasi Puspen TNI)

Berikut daftar Yonif Penyangga Daerah Rawan yang tersebar di wilayah Papua:

  1. Yonif 801 Duga Adiyatama Yudha, kesatria yang pertama dan utama dalam pertemuan. Batalion ini bertempat di Kabupaten Kerom, Papua.
  2. Yonif 802 Wimanimambejaya, kesatria perkasa yang selalu berjaya. Satuan ini berkedudukan di Kabupaten Sarmi, Papua.
  3. Yonif 803 Kesatria Yudha Kensuwiri, kesatria perang yang membangun. Berkedudukan di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.
  4. Yonif 804 Dharma Bakti Asasta Yudha, kesatuan yang mengabdi untuk kesejahteraan rakyat dalam pertempuran. Batalyon ini bertempat di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
  5. Yonif 805 Kesatria Satia Waninggap, kesatria pembela kebenaran yang setia. Satuan ini bertempat di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Agus menambahkan, yonif penyangga daerah rawan itu dibentuk secara permanen di sejumlah daerah rawan. 

2. KSAD sebut batalyon penyangga daerah rawan merupakan ide Menhan Prabowo

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika hadir di rapat kerja terakhir bersama Komisi I DPR pada Rabu, 25 September 2024. (Dokumentasi Kemhan)

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, ide pembentukan batalyon penyangga daerah rawan merupakan ide dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

"Saya kira ini ide dari Pak Menhan yang sangat luar biasa," kata Maruli di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis kemarin. 

Adapun batalyon baru itu akan terbagi menjadi beberapa kompi, seperti kompi pengamanan, kompi konstruksi, dan kompi produksi. Maruli menyoroti kegunaan kompi produksi pada batalyon yang akan beroperasi di lima wilayah Papua tersebut.

Menurut Maruli, batalyon bagian kompi produksi itu bisa membantu kebutuhan pangan di wilayah tersebut.

"Nanti mereka (kompi produksi) membantu di daerah, bisa dalam pertanian, peternakan, dan keseharian apa yang bisa dibantu," ujarnya.

Maruli mengungkapkan, batalyon khusus kompi produksi ini akan didukung dengan alat-alat pertanian. Selain itu, prajurit yang ditempatkan di Yonif Penyangga Daerah Rawan untuk kompi produksi ini dibekali ilmu pertanian.

"Nanti ada (prajurit) dari Unhan, itu ada bintara khusus yang sudah dalam pendidikan militernya sambil ada (pelajaran) pertanian," tutur dia. 

3. KSAD sebut yonif penyangga daerah rawan tidak akan ditempatkan di Papua saja

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak di Mabes TNI AD. (Dokumentasi TNI Angkatan Darat)

Lebih lanjut, Maruli menyebut Yonif Penyangga Daerah Rawan tidak hanya menyasar daerah Papua. Terbuka kemungkinan yonif itu juga akan ditempatkan di wilayah lain. 

"Ya betul. Nanti akan banyak (daerah)," kata Maruli.

"Kami sedang setting di mana strategisnya pertahanan, dan juga membantu daerah-daerah tertinggal," tutur dia. 

Editorial Team