Ilustrasi lahan sawah (IDN Times/ Ervan)
Melalui pengecekan citra satelit di Desa Mantai Hulu, lahan hutan kurang lebih seluas 237 hektare di sekitar titik verifikasi lokasi ekstensifikasi sudah mengalami pembukaan lahan.
“Di lokasi yang sama, tim juga mendapati adanya alat berat eskavator yang tenggelam ke dalam tanah gambut yang ada di sekitar ekstensifikasi, karena karakteristik tanah gambut yang tidak mampu menopang alat berat,” kata Wahyu.
Selain tenggelamnya eskavator tanah gambut, proyek ini juga menyebabkan gagalnya hasil panen masyarakat.
Panen padi oleh masyarakat idealnya menghasilkan minimal 4 ton/hektare. Namun Kementerian Pertanian menyebut produktivitas dari kegiatan intensifikasi sawah tidak produktif di Kalimantan Tengah mencapai 3,5 ton gabah kering giling (GKG)/hektare pada tahun 20213.
Panen umbi-umbian masyarakat juga terbilang gagal karena hasil panen berukuran kecil dan berasa pahit.
“Di Desa Tewai Baru, umbi singkong yang dihasilkan berukuran kecil menyerupai wortel, berwarna kuning seperti kunyit, dan rasanya pahit. Menurut sebuah penelitian, rasa pahit pada singkong mengindikasikan adanya kandungan sianida yang tinggi,” tuturnya.