Dua Menteri Jokowi Tepis Anggapan Proyek Food Estate Gagal
Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah jika program lumbung pangan baru atau food estate gagal. Dia melaporkan, program tersebut di Kalimantan dan Sumatra Selatan masih terus berjalan.
Basuki mencontohkan, salah satu proyek food estate di Desa Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah sudah mulai ditanami padi sehingga tinggal menikmati hasilnya.
"No no no (tidak), di Dadahup, kami dengan (Kementerian) Pertanian sudah menanam dan hasilnya nanti pada panen yang akan datang Pak Presiden mau ke sana, sudah 4,8 ton per hektar," ujarnya dikutip dari ANTARA, Kamis (26/1/2023).
1. Food estate di Sumatra Selatan terus berjalan
Selain di Dadahup, lanjut Basuki, food estate di Sumatra Selatan juga masih terus berjalan. Di sana, ditanamkan bawang dan juga kentang.
"Sumatra dengan hortikultura bawang, kentang," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR, Sudin, Senin (16/1/2023), mengatakan food estate sebagai program Kementan yang gagal lantaran tidak mencapai target.
Belum lagi data produksi yang disampaikan Kementan dinilai tidak sinkron dengan keadaan stok beras yang ada di lapangan.
"Kamis Komisi IV sudah menyiapkan panja food estate bahkan beberapa teman-teman mengusulakn dibuat pansus karena di situ banyak data yang palsu," ucapnya.
2. Menteri Pertanian juga bantah proyek food estate gagal
Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membantah jika food estate gagal. Hal itu dia sampaikan di depan Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2023, Rabu (25/1/2023).
"Food estate itu adalah antisipasti kita terkait ahli fungsi lahan. Ada orang bilang tidak berhasil, enggak betul, Bapak (Wapres Ma'ruf)," tuturnya.
3. Mengenal tentang food estate
Dilansir dari indonesia.go.id, food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.
Food estate rencananya akan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Proyek ini bahkan disebut-sebut dapat meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
