Jakarta, IDN Times - Ketua Pemberi Bantuan Hukum & Pembela HAM Indonesia (PBHI) Julius Ibrani mengkritik panitia seleksi calon pemimpin (capim) dan dewan pengawas (dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Julius yang mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi itu menilai, pansel harus lebih ketat meneliti rekam jejak para kandidat.
Salah satunya memeriksa secara menyeluruh Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari 20 kandidat yang telah diloloskan.
"Selain itu, masih ada nama-nama dengan rekam jejak kinerja buruk yang korup, harusnya dicoret sejak awal proses,” kata dia, dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024).