Jakarta, IDN Times – Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR RI menggelar focus group discussion (FGD) pada Selasa (27/8/2025), mempertemukan para aplikator dengan perwakilan komunitas pengemudi ojek online (ojol) untuk membahas isu kesejahteraan, khususnya soal potongan besar dari pihak aplikator.
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah perwakilan komunitas dan perusahaan, antara lain Garda Ojol (Igun Wicaksono, Ari Nurprianto, dan lainnya), Komunitas SPAI (Raymond, Yuli Riswati, Lily Pujiati), Asosiasi APOB (Yudy, Dodi Ilham, dan tim), serta pihak aplikator seperti Indrive (Ryan Rwanda, Rona Pasaribu), Jogya Kita (Mirza, Gembong, Suroto), dan Josal (Rahmad Puji, Hilmi, Freddo Kredna).
Dalam forum itu, Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Edi Purwanto, menyoroti belum adanya regulasi yang mengatur operasional transportasi berbasis aplikasi secara jelas. Dia menilai, ketiadaan aturan ini membuat aplikator leluasa menentukan potongan yang tidak masuk akal bagi para pengemudi.
“Kami dapat banyak laporan potongan berkisar 40–50 persen. Banyaknya potongan dari para aplikator ini disebabkan oleh tidak adanya peraturan bagi aplikator dan tidak ada punishment,” ujar Edi dalam keterangannya, dikutip Selasa (28/10/2025).
