Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25).
Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Belum ada laporan siswa pindah dari SMAN 72 Jakarta Utara

  • Pelaku yang merupakan siswa SMAN 72 sudah keluar dari rumah sakit dan dipantau di rumah aman

  • Siswa di SMAN 72 masih mendapatkan pendampingan psikolog dari dinas dan kepolisian

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana mengatakan pembelajaran di SMA Negeri 72 Jakarta Utara sudah mulai normal pasca tragedi ledakan pada, Selasa, 7 November 2025.

"Sudah 94 persen yang sudah luring (tatap muka) dan masih kita dampingi," ucap Nahdiana pada IDN Times, Kamis (4/12/2025).

1. Belum ada laporan siswa pindah

Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Nahdiana mengatakan sampai saat ini belum ada laporan siswa SMAN 72 Jakarta Utara yang pindah ke sekolah lain.

"Sampai saat ini sih kita belum ikuti perkembangan, belum ada siswa yang pindah begitu, ya. Karena masih ada beberapa yang didampingi juga," ucapnya.

2. Pelaku di rumah aman

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto saat jumpa pers terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sabtu (8/11/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Terkait kondisi pelaku, Nahdiana mengatakan belum mengetahui secara detail namun dia memastikan pelaku yang merupakan siswa SMAN 72 tersebut sudah keluar dari rumah sakit.

"Di rumah aman (pelaku), Pembelajarannya (proses belajar) nanti kita koordinasi dengan rumah aman," imbuhnya.

3. Siswa masih didampingi psikolog

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengunjungi para korban ledakan SMA Negeri 72 Jakarta, Minggu (9/11/25). (Dok. Dikdasmen)

Nahdiana menambahkan para siswa di SMAN 72 juga masih mendapatkan pendampingan psikolog dari dinas dan kepolisian.

"Masih (didampingi) dengan teman-teman di Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) dengan teman-teman di Dinas Kesehatan, dan Polri," ucapnya.

Editorial Team