Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)
Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)

Intinya sih...

  • Pemerintah mencabut bansos bagi penerima yang bermain judol

  • Bansos bagi kategori miskin ekstrem tetap dicabut

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan mencabut bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang memanfaatkannya untuk keperluan judi online (judol). Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, Selasa (8/7/2025). 

"Nanti akan kita telusuri datanya, kita cek datanya. Kalau ada bansos digunakan untuk judol, kita akan hentikan bantuan sosialnya," kata Muhaimin Iskandar, dilansir ANTARA, Rabu (9/72025).

1. Bansos bagi kategori miskin ekstrem juga tetap dicabut jika main judi online

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (dok. Kemendagri)

Menurut Muhaimin, penerima bantuan sosial kategori masyarakat miskin maupun miskin ekstrem akan tetap dicabut pemberian bantuan sosialnya, jika terbukti menggunakan dana bantuan tersebut untuk bermain judi online.

"Iya, pokoknya kita kasih hukuman (pencabutan bansos)," kata Muhaimin Iskandar.

2. 571.410 penerima bansos bermain judol

Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)

Sepanjang tahun 2024, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sebanyak  571.410 nomor induk kependudukan (NIK) masyarakat penerima bansos bermain judi online. 

Akibatnya, PPATK akan lakukan kerja sama dengan Kementerian Sosial guna memastikan penyaluran bansos efektif dan tetap sasaran.


3. Deposit judi online capai Rp957 miliar

Ilustrasi uang rupiah. (IDN Times/Pexels)

Penerima bansos yang tercatat menggunakan bantuan untuk bermain judi online mencapai deposit sebesar Rp957 miliar dengan total 7,5 juta kali transaksi.

Selain itu, pemerintah akan menjadikan data dari PTATK untuk memastikan bantuan sosial yang disebar tepat sasaran. Menimbang, banyak rekening penerima bansos hanya menerima transfer tanpa ada transaksi yang terjadi.   


Editorial Team