Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memberikan keterangan pers sesuai bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait penanganan dampak virus corona terhadap sektor ekonomi Indonesia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Sebelum menerapkan kebijakan new normal atau normal baru, pemerintah akan menyiapkan berbagai protokol kesehatan untuk berbagai sektor perekonomian. Mulai dari sektor industri, pariwisata, perhubungan, perdagangan dan manufaktur.

"Terkait dengan protokol-protokol yang sudah ada itu adalah secara umum Kemenkes sudah menyiapkan protokol yang secara umum mengatur aturan tempat kerja, aturan bagi pekerja, kemudian koordinasi tempat kerja dan pemda," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Rabu (27/5).

1. Pengaturan protokol kesehatan di pasar tradisional menjadi titik rawan

Ilustrasi Pasar (IDN Times/ Lia Hutasoit)

Beberapa protokol kesehatan untuk sektor-sektor tersebut antara lain aturan seperti social distancing, pembatasan kapasitas di restoran, aturan di pasar tradisional dan lainnya.

"Kemudian aturan ke konsumen dan waktu untuk operasional. Memang dari hasil pembicaraan dari para gubernur yang menjadi titik rawan adalah terkait dengan pengaturan pasar tradisional," ujar Airlangga.

2. Sektor perkebunan, pertambangan, dan pertanian masih menunggu koordinasi dengan BNPB

Kondisi Stadion Mattoanging Makassar bak lahan perkebunan. IDN Times/Istimewa

Sementara untuk beberapa sektor yang masih beroperasi sejak pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti perkebunan, pertambangan, dan pertanian masih menunggu koordinasi dengan BNPB.

"Sektor pertambangan itu memang jauh dari masyarakat. Kemudian sektor pertanian. Harapan keluar dari resesi ekonomi dan mengurangi PHK yang sedang melakukan panen sampai saat sekarang. Nah ini adalah sektor-sektor yang masih bisa beraktivitas," ucap eks Menteri Perindustrian ini.

3. Harapan keluar dari resesi ekonomi dan mengurangi PHK

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Pertimbangan ekonomi menjadi alasan pemberlakuan normal baru ini. Airlangga berharap dengan normal baru dapat menekan angka PHK dan memulihkan perekonomian nasional.

"Bagaimana memperkuat dari segi kesehatan dan juga mulai penyesuaian kegiatan ekonomi agar kita bisa menekan korban daripada COVID-19. Di samping itu juga menekan korban dari PHK dan me-restart sosial ekonomi," kata Airlangga.

"Setelah kurva melandai dan melakukan kegiatan berbasis dorongan fiskal dan moneter sehingga diharapkan keluar dari resesi ekonomi," imbuhnya.

Editorial Team