Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir rob di Jakarta
Kondisi banjir rob di Jakarta Utara pada Kamis (4/12/25). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Intinya sih...

  • Penanganan darurat banjir rob di Jakarta Utara telah dilakukan di tiga lokasi terdampak, termasuk tanggul Muara Baru dan Pelabuhan Muara Baru.

  • Rencana pembuatan tanggul di sisi depan area permukiman sempat tertunda karena penolakan warga, sementara rembesan air laut terdampak pada 7 RT.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, memastikan penanganan darurat banjir rob di wilayah pesisir Jakarta telah dilaksanakan di berbagai titik. Selanjutnya, penguatan struktur tanggul akan menjadi fokus pada anggaran tahun mendatang.

“Hari ini, kami memastikan seluruh titik yang berpotensi mengalami rembesan rob telah mendapat penanganan awal. Beberapa titik sudah terkendali, namun kami juga menyiapkan langkah-langkah penguatan jangka panjang yang akan dilaksanakan pada 2026,” ujar Ika, dikutip dari siaran pers, Sabtu (6/12/2025).

Ika mengatakan, seluruh temuan di lapangan telah dicatat sebagai prioritas mitigasi. Dinas SDA juga terus berkoordinasi dengan Pelindo, Nizam Zachman, pemerintah kota, dan pihak terkait lainnya untuk menjaga kesiapsiagaan menghadapi potensi rob.

“Kami bergerak cepat menangani kondisi darurat, namun pekerjaan utama tetap pada penguatan dan rehabilitasi tanggul untuk melindungi kawasan pesisir,” ujar dia.

1. Hasil tinjauan di tiga lokasi terdampak banjir rob

Kondisi banjir rob di Jakarta Utara pada Kamis (4/12/25). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kasatpel Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Penjaringan, Pendi, mengatakan, pihaknya telah meninjau tiga lokasi utama di wilayah pesisir Jakarta Utara yang terdampak rembesan dan limpasan rob. Ketiga titik tersebut menjadi prioritas penanganan darurat.

Pertama, Tanggul Muara Baru yang sejak beberapa hari terakhir mengalami rembesan akibat usia tanggul yang sudah cukup lama.

"Di Muara Baru itu bukan genangan, tapi rembesan dari balik tanggul. Ada bagian tanggul yang sudah melemah sehingga air masuk melalui celah-celah kecil. Penanganan sementara kami lakukan dengan menyumpal titik yang bocor menggunakan karung pasir," kata dia.

Hingga saat ini, sekitar 500 karung pasir telah digunakan untuk menutup kebocoran tersebut. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan penemuan titik-titik rembesan lainnya yang perlu diperkuat.

Lokasi kedua yang ditinjau adalah Pelabuhan Muara Baru, tepatnya di Jalan Tuna III, yang sempat viral akibat limpasan air dari area dermaga. Pendi menjelaskan, limpasan air terjadi karena air keluar melalui celah pagar pembatas dermaga yang berbatasan langsung dengan permukaan laut.

“Kami mendapat instruksi untuk memasang tanggul pasir sepanjang pagar yang menjadi jalur keluar air. Panjang pastinya masih dihitung karena area tersebut cukup luas,” ujar Pendi.

2. Rencana pembuatan tanggul di sisi depan area permukiman sempat tertunda

Kondisi banjir rob di Jakarta Utara pada Kamis (4/12/25). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Dia mengatakan, penanganan di lokasi ini menggunakan tanggul pasir sementara, mengingat area tersebut berada di bawah kewenangan Pelindo.

“Karena wilayahnya Pelindo, pembangunan tanggul permanen tidak bisa langsung kita lakukan. Tanggul pasir dipilih karena sifatnya yang fleksibel dan dapat dipindah sesuai kebutuhan penanganan,” kata dia.

Titik ketiga yang ditinjau adalah kawasan Pengedokan Mandala Bahari yang juga mengalami limpasan air dari area pergudangan yang berbatasan langsung dengan laut. Pendi mengatakan, kondisi di Mandala Bahari cukup kompleks karena terdapat bangunan warga yang sangat dekat dengan garis air.

“Di Mandala Bahari, sisi tanggul yang permanen sebenarnya sudah aman. Namun, ada satu titik yang berada di kawasan pergudangan dan rumah-rumah warga. Limpasan terjadi dari area itu, dan karena status bangunannya belum jelas, koordinasi harus dilakukan dengan lebih hati-hati,” ujar dia.

Dia mengatakan, rencana untuk membuat tanggul di sisi depan area permukiman sempat tertunda karena mendapat penolakan dari warga. Alhasil, seluruh penanganan di tiga titik ini masih bersifat darurat sambil menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Pelindo dan pihak terkait lainnya.

“Satgas SDA masih bekerja di lapangan, dan koordinasi terus dilakukan. Untuk lokasi kedua saja, jumlah karung pasir yang dibutuhkan kemungkinan sangat banyak, namun kami masih menunggu kepastian panjang area yang harus ditanggul,” tambah dia.

2. Rembesan air laut terdampak pada 7 RT

Kondisi banjir rob di Jakarta Utara pada Kamis (4/12/25). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Warga di sekitar Tanggul Pelindo Muara Baru, Penjaringan, mengungkapkan rasa lega setelah pemerintah daerah turun langsung untuk meninjau lokasi rembesan rob yang telah berlangsung beberapa hari terakhir. Adapun rembesan air laut tersebut berdampak pada sedikitnya tujuh RT, yaitu RT 4, 5, 6, 11, 12, 14, dan 15.

Ketua RT 15 Penjaringan, Dewi, mengatakan, kondisi tanggul memang sudah lama memprihatinkan dan sering menyebabkan air masuk ke permukiman saat pasang tinggi.

“Kami berterima kasih atas perhatian pemerintah yang telah datang dan mencari solusi. Harapannya, tanggul yang bocor segera diperbaiki. Dengan adanya kunjungan ini, kami bisa memberitahukan warga penanganan akan segera dilakukan,” ujar dia.

3. Rincian penanganan lapangan terkait banjir rob

Dampak banjir rob di pesisir Pantai Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung. (Dok. Polres Tanggamus).

Adapun penanganan tanggul Muara Baru (Pelindo) dilakukan penambalan dengan ±350 karung dilakukan pada titik rembesan. Kebocoran utama telah berhenti dan tidak tampak rembesan signifikan saat pasang, Jalan Tuna III (Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman) dengan penanganan sementara menggunakan Movable Concrete Barrier (MCB) dan geotextile.

Selanjutnya, Jalan Cumi Raya (Nizam Zachman)dilakukan pemasangan MCB sepanjang 10 meter dengan terpal. Masih ada rembesan kecil, tetapi kebocoran utama sudah tertangani. Kemudian, tanggul kawasan Pelabuhan Nizam Zachman, monitoring dilakukan bersama pihak pelabuhan. Masih ditemukan celah rembesan sehingga diperlukan rehabilitasi dan penguatan struktur.

Sementara di Jalan Mandala Bahari, Sudin SDA Jakut membangun tanggul mitigasi sepanjang 300 meter, Dinas SDA Provinsi membangun tanggul mitigasi tambahan di sisi utara, dan Satgas Pasukan Biru menambah peninggian darurat menggunakan bronjong dan karung pasir. Kemudian di Pantai Mutiara, Dinas SDA menyiapkan pembangunan tanggul NCICD: 100 meter di sisi barat dan 430 meter di sisi timur.

Editorial Team