Rilis survei bertajuk "Survei Nasional: Pandangan Publik terhadap Isu Ijazah Palsu Pak Jokowi" (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Diketahui, CISA merilis hasil survei yang dilakukan pada 9-15 Mei 2025, terkait pandangan publik terhadap isu ijazah Jokowi.
Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrova mengatakan, respoden dalam survei tersebut merupakan warga negara Indonesia yang telah berusia di atas 17 tahun dan memiliki hak pilih, serta berasal dari latar belakang yang aktif mengikuti isu-isu politik dan hukum seperti akademisi, pengamat, aktivis NGO, mahasiswa, peneliti, hingga politisi.
Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara daring menggunakan aplikasi seperti WhatsApp, Zoom, dan Google Meet. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive, yaitu pemilihan responden berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan studi ini.
Jumlah responden dalam survei mencapai 950 orang, dengan margin of error sebesar plus-minus 2,95 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei tersebut, kata Herry, publik menilai isu ijazah palsu merupakan permainan politik.
"Dalam survei ini, sebanyak 89,87 persen responden menilai bahwa isu ini sangat mungkin sengaja disebarkan (dimainkan, dikapitalisasi) untuk kepentingan politik tertentu yang bisa jadi lawan politik Jokowi," ujar Herry dalam rilis resmi survei bertajuk "Survei Nasional: Pandangan Publik terhadap Isu Ijazah Palsu Pak Jokowi" di Jakarta, Rabu (21/5/2025).