Jakarta, IDN Times - Kandidat Doktor bidang Rekayasa Genetik dan peneliti vaksin Universitas Oxford, Muhammad Hanifi, menanggapi penggunaan terapi plasma konvalesen atau plasma darah terhadap tiga orang pasien bergejala berat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Menurut dia, penggunaan terapi ini pada pasien bergejala berat adalah keputusan yang sudah menjelaskan prinsip kedokteran.
"Itu menjelaskan prinsip dari kedokteran ini, kita menimbang risk dan benefitnya," kata dia di program Ngobrol Asik by IDN Times, Sabtu (9/5).