Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekolah SD SMP swasta gratis.png
Ilustrasi siswa SD (unsplash.com/Husniati Salma)

Intinya sih...

  • PMB Tahun Ajaran 2025/2026 DKI Jakarta dimulai hari ini

  • Masyarakat diminta cermati jadwal PMB dan daya tampung sekolah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dinas Pendidikan DKI Jakarta siap menyelenggarakan Penerimaan Murid Baru (PMB) Tahun Ajaran 2025/2026 pada 16 Juni hingga 10 Juli 2025 yang dilaksanakan secara daring.

PMB dibuka untuk jenjang Sekolah Dasar Negeri (SDN), Sekolah Menengah Pratama Negeri (SMPN), Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN), dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN).

Sementara untuk jenjang SPAUDN (Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Negeri), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) dilaksanakan secara luring yang dimulai pada 16 Juni hingga 29 Juli 2025.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan, proses seleksi akan dilaksanakan dengan prinsip objektivitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan, dan tanpa diskriminasi sesuai Keputusan Gubernur Nomor 414 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Murid Baru.

“Adapun ketentuan Calon Murid Baru (CMB) yang dapat mengikuti PMB adalah penduduk berdomisili Jakarta dibuktikan dengan Kartu Keluarga yang dikeluarkan oleh Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta paling lambat 16 Juni 2024,” ujar Nahdiana, dalam keterangannya, Senin (16/6/2025).

"Pengajuan akun sudah dapat dilakukan mulai 26 Mei 2025 untuk jenjang SDN, tanggal 2 Juni 2025 untuk jenjang SMPN, dan tanggal 5 Juni 2025 untuk jenjang SMAN dan SMKN," imbuhnya.

1. Masyarakat diminta cermati jadwal PMB

ilustrasi siswa SMP (unsplash.com/Ed Us)

Ia mengatakan, total daya tampung jenjang SDN adalah 98.019 murid baru; SMPN, 72.749 peserta didik baru; SMAN, 30.105 murid baru; SMKN, 19.914 murid baru; SPAUDN, 5.990 murid baru; SLBN, 920 murid baru dan SKB, 3.052 murid baru.

Nahdiana mengingatkan agar masyarakat dapat mencermati jadwal dan ketentuan yang berlaku dan berhati-hati terhadap pihak-pihak yang menjanjikan jalur masuk tertentu di luar mekanisme resmi. Dia memastikan, PMB tidak akan dipungut biaya.

"PMB DKI Jakarta tidak dipungut biaya. Mohon kepada seluruh masyarakat agar mencermati jadwal dan ketentuan yang berlaku, serta tidak mudah percaya pada pihak-pihak yang menjanjikan jalur masuk tertentu di luar mekanisme resmi," ujar Nahdiana.

2. Daya tampung SMP-SMA pada PMB 2025/2026

Ilustrasi siswa belajar lewat internet (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Nahdiana menambahkan, pada 2025, Dinas Pendidikan juga melaksanakan Penerimaan Murid Bersama (PMB Bersama) melibatkan 138 SMP Swasta dengan daya tampung 1.626 murid baru.

Kemudian, pada 121 SMA Swasta dengan daya tampung 1.761 murid baru, dan 145 SMK Swasta dengan daya tampung 2.785 murid baru.

3. Jalur PMB tahun 2025/2026

Penerimaan siswa baru di Klungkung beberapa waktu lalu.(Dok.IDN Times/istimewa)

Jalur Penerimaan Murid Baru (PMB) Tahun Ajaran 2025/2026, meliputi:

  1. Jalur prestasi: Memberikan apresiasi terhadap calon murid baru yang telah menunjukkan prestasi akademik maupun prestasi non-akademik;

  2. Jalur afirmasi: Memberikan kesempatan yang lebih besar bagi calon murid baru dari keluarga tidak mampu untuk mengakses pendidikan yang bermutu;

  3. Jalur domisili: Memberikan kesempatan bagi calon murid baru yang berdomisili di dalam wilayah zonasi yang telah ditetapkan dengan prinsip mendekatkan calon murid baru dengan sekolah serta memperhatikan sebaran sekolah, data sebaran domisili calon murid baru, dan daya tampung sekolah;

  4. Jalur mutasi: Memberikan prioritas kesempatan untuk anak dari keluarga yang orang tuanya pindah tugas, selanjutnya bagi anak guru/tenaga kependidikan yang ingin bersekolah di tempat orangtuanya bertugas.

"Mari Suskeskan PMB DKI Jakarta Tahun 2025. Bagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan PMB, dapat menghubungi posko PMB yang ada di seluruh Sekolah Negeri, Suku Dinas Pendidikan, dan Dinas Pendidikan secara daring dan luring," kata dia.

Editorial Team