Korps Marinir TNI Angkatan Laut menggelar upacara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Senin (17/11/2025) pagi. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Dalam prosesi upacara itu, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto bertindak sebagai inspektur upacara.
Upacara juga disematkan dengan prosesi Panglima Korps Marinir (Pangkormar), Letnan Jenderal TNI Endi Supardi menyematkan Baret Ungu Kehormatan Korps Marinir kepada Panglima TNI sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir ke-49.
Saat berpidato, Agus mengaku bangga dinobatkan sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir. Ia pun mengapresiasi jajaran Korps Marinir yang dianggap telah teruji pengabdian dan kesetiannya terhadap bangsa Indonesia.
"Suatu kebanggaan bagi saya bisa hadir bersama para prajurit petarung Korps Marinir yang tangguh disiplin, dan militan. Yang telah teruji pengabdian dan kesetiannya terhadap bangsa dan negara," tutur Agus.
"Hari ini saya mendapatkan anugerah yang sangat berharga sebagai warga kehormatan Korps Marinir. Tidak ada ungkapan yang tepat selain ungkapan rasa syukur dan bangga menjadi bagian dari warga Korps Marinir," sambungnya.
Setelah prosesi upacara, acara dimeriahkan dengan parade Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) milik Korps Marinir, di antaranya penampilan, Tank BMP 3 F; Ranratfib BTR 50 P (M); Ranfib LVT 7a1; Tank BTR 4; Roket MLRS Vampire; Roket MLRS 90 B; Howitzer; Tank BVP; Truk Dapur Lapangan Ganila; Rantis Komob; Rantis ILSV; Rantis ATAV; Sea Reader; dan Radar Huges.
Selain itu, masyarakat umum yang hadir di lokasi dipersilakan untuk menyantap makanan gratis. Acara kemudian ditutup dengan penampilan sejumlah artis di panggung.
Adapun, Korps Marinir TNI Angkatan Laut berdiri pada 15 November 1945 dengan nama awal Corps Marinier, dibentuk sebagai kekuatan tempur laut yang berperan melindungi bangsa di tengah perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Seiring dinamika sejarah, korps ini berkembang menjadi pasukan pendarat amfibi yang tangguh, profesional, dan siap digerakkan di berbagai medan. Pada tahun 1950 nama korps diubah menjadi Korps Komando AL (KKO AL), sebelum akhirnya resmi menyandang nama Korps Marinir pada 15 November 1975.
Dalam perjalanan panjangnya, Marinir telah terlibat dalam berbagai operasi penting, baik operasi militer, kemanusiaan, maupun misi internasional, menjadikannya salah satu kekuatan strategis TNI yang disegani kawan maupun lawan.
Puncak pengakuan atas kiprah dan kontribusi korps ini dibuktikan pada 10 Agustus 2025, ketika Presiden Republik Indonesia meresmikan validasi organisasi Korps Marinir dipimpin Panglima Korps Marinir berpangkat Letnan Jenderal TNI Marinir di Batujajar, Bandung.
Sebuah tonggak sejarah yang menegaskan peran vital Korps Marinir sebagai kekuatan pemukul strategis TNI Angkatan Laut. Hingga kini, baret ungu tetap menjadi simbol keberanian, loyalitas, dan pengabdian tiada henti kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.