Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua DPR-RI, Puan Maharani menerima kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan jajaran partai lainnya pada Kamis, 6 Agustus 2020 (Instagram.com/puanmaharaniri)

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin mengaku ragu pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dengan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal berujung kerja sama politik. Apalagi menawarkan kursi bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo di pemilu 2024.

Sikap pesimistis itu disampaikan Ujang lantaran pemegang keputusan akhir tetap berada di tangan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

"Kalau menurut saya, hubungan mereka tetap berjarak karena pertemuannya bukan antara Mega dengan SBY. Itu bukan gimmick, tapi ya bagian dari permainan politik saja," ungkap Ujang ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Senin (12/6/2023). 

Ia menambahkan PDIP tidak mungkin memberikan ruang kekuasaan atau kursi bagi AHY untuk menjadi bakal cawapres di pemilu 2024. Menurut Ujang, PDIP telah berhitung, seandainya nantinya AHY dijadikan bakal cawapres Ganjar lalu menang, maka putra sulung SBY itu bakal bersiap maju jadi capres di pemilu 2029. 

"Satu saat PDIP akan tersingkir karena kan AHY pasti memiliki keinginan untuk jadi capres di pemilu 2029 nanti. Jadi, itu semacam angin surga saja (yang diberikan oleh PDIP)," tutur dia. 

Ia menambahkan tawaran pertemuan ke Partai Demokrat sengaja disampaikan untuk menggoyang soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). "Itu strategi politik untuk menggoyang-goyang Koalisi Perubahan. Di mana momennya Demokrat sedang tidak enak hati karena AHY belum dijadikan cawapres Anies," katanya. 

1. Pertemuan Puan-AHY diprediksi tak bicarakan substansi kerja sama politik

Ketua DPR-RI, Puan Maharani menerima kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan jajaran partai lainnya pada Kamis, 6 Agustus 2020 (Instagram.com/puanmaharaniri)

Lebih lanjut, menurut Ujang, pertemuan Puan dengan AHY seandainya terwujud diprediksi tidak akan banyak membicarakan substansi. Ia menduga keduanya bertemu untuk berbincang-bincang saja. 

"Banyak hal lah yang bisa dibicarakan. Bisa (menyangkut) substansi, bisa juga tidak. Mereka juga sama-sama tahu lah. Bisa jadi tidak ada kesepakatan apapun dari pertemuan itu," kata Ujang. 

Ia menambahkan dalam situasi politik saat ini kecil kemungkinan PDIP memberikan ruang bagi AHY agar bisa naik daun. Prediksi tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto hari ini di Kantor Staf Presiden (KSP). 

Ia menyebut dalam pertemuannya dengan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, belum ada poin kerja sama politik untuk pemilu 2024 yang dibahas. "Terkait dengan kontestasi pemilu 2024, apakah (Demokrat) mau bergabung atau tidak, kami belum (membahas) sampai ke sana. Ini dalam pengertian pembicaraan formal antara kedua partai," ujar Hasto seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada hari ini. 

2. PDIP dan Partai Demokrat tetap saling menghormati posisi masing-masing

Editorial Team

Tonton lebih seru di