SBY Respons Rencana Pertemuan AHY-Puan: Tentu Ada Gunanya

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) mengaku sudah mendengar rencana pertemuan antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Puan Maharani. Presiden ke-6 Indonesia itu menyambut baik rencana pertemuan putra sulungnya itu dengan putri Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Yang saya tahu karena tidak menangani langsung, yang saya tahu AHY selaku pemimpin Demokrat merespons ajakan dari Mba Puan, PDIP untuk melakukan pertemuan dan perbincangan. Partai Demokrat berpendapat, pertemuan dari niat dan tujuan baik, membahas masalah bangsa, tentu ada gunanya," ungkap SBY di Stadion Gelora Bung Karno pada Minggu (11/5/2023).
Ia pun meminta publik untuk mengikuti perkembangan pertemuan AHY dengan Puan. SBY mengaku yakin pertemuan yang didasari niat baik akan membawa kebaikan. Mengapa tiba-tiba PDI Perjuangan ingin bertemu Partai Demokrat?
1. Demokrat terkejut PDIP akhirnya bersedia buka pintu untuk komunikasi

Sementara, menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jannsen Sitindaon, tawaran pertemuan dari PDI Perjuangan tidak sekedar mengejutkan publik. Partai Demokrat pun yang mendengarnya juga terkejut.
"Kami saja surprised ini, karena selama ini kan hubungan Partai Demokrat dengan PDIP dalam tanda kutip dipandang kurang hangat, agak dingin, dan lain-lain. Selama 20 tahun terakhir ini, posisi Demokrat dan PDIP selalu ada di kutub yang berbeda," ungkap Jansen kepada media di Jakarta pada Minggu kemarin.
Namun, bila ditelusuri kembali ke belakang, kata Jansen, Demokrat dan PDIP bisa dikatakan parpol yang paling sukses di dunia politik paska reformasi. "Dua partai ini sama-sama pernah melahirkan presiden dan sama-sama pernah menang pemilu. Dan bila berada di luar pemerintah, kedua partai sama-sama konsisten," tutur dia.
Ia menambahkan dengan adanya rencana pertemuan itu, minimal kebekuan relasi di kedua partai sudah mulai mencair. "Dengan adanya rencana pertemuan ini, minimal kelihatannya es nya sedikit mencair lah. Soal cairannya sampai mana, nanti kita lihat," katanya.
Selain itu, Partai Demokrat selalu membuka diri untuk bisa berkomunikasi dengan parpol mana pun. Termasuk ketika Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengajak bertemu.
Keseriusan PDIP mengajak Demokrat bertemu ditindak lanjuti dengan pertemuan Hasto dengan Teuku Riefky Harsya di daerah Blok M.
2. PDI Perjuangan dan Partai Demokrat tetap saling menghormati posisi masing-masing

Mulai mencairnya relasi PDIP dengan Partai Demokrat sudah ditandai dengan masuknya nama AHY sebagai salah satu bakal cawapres Ganjar Pranowo. Nama AHY diumumkan di penghujung rapimnas PDIP di Lenteng Agung.
Kemudian Hasto dan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya bertemu pada Minggu kemarin di Rumah Makah Berkah di kawasab Blok M. Di dalam foto yang dibagikan oleh Demokrat, pertemuan tersebut turut diikuti oleh Ketua Fraksi PDIP, Utut Adianto.
"Walaupun kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mba Puan dan Mas AHY, namun kami tetap menjaga etika politik. Kami tetap saling menghormati posisi masing-masing saat ini terkait kontestasi pilpres 2024," ungkap Riefky di dalam keterangan tertulis pada Minggu kemarin.
Ia menambahkan diskusi santai pada Minggu kemarin juga sempat membicarakan mengenai sistem demokrasi di Indonesia hingga suka duka mengurus parpol. Riefky mengaku bersyukur karena rencana pertemuan Puan dan AHY adalah pertemuan kedua tokoh muda di dunia politik.
"Ini akan memberikan contoh yang baik bagi generasi muda dan angin segar bagi perpolitikan di Indonesia," ujarnya lagi.
3. Demokrat tetap berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan

Lebih lanjut, Jansen mengatakan hingga saat ini Demokrat masih berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Apalagi, Demokrat merupakan salah satu parpol pendiri koalisi tersebut.
"Kami juga owner dari Koalisi Perubahan. Dalam banyak kesempatan, ketua umum kami, Mas AHY secara terang benderang, imperatif dan tegas menyampaikan ke publik, kami tidak akan menyerah untuk membawa Koalisi Perubahan ini berlayar dan mendukung Mas Anies menjadi calon presiden," kata Jansen.
Selain itu, ujar Jansen, di dalam piagam kesepakatan yang diteken oleh ketiga parpol di KPP tidak ada poin yang melarang masing-masing parpol bertemu dengan partai lain. Menurutnya, ketiga parpol di bawa Koalisi Perubahan sudah berkomitmen untuk tetap bersama-sama hingga akhir.
"Itu sebabnya sejak awal, pertemuan Mba Puan dengan Mas AHY jangan dimaknai hanya membahas mengenai pilpres. Tetapi, kami membahas masalah yang lebih besar yakni permasalahan bangsa," tutur dia lagi.