Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar setelah mendaftar bersamaan ke KPU, Senin (8/8/2022). (IDN Times/Melani Putri)
Sholeh juga melihat tidak ada sesuatu yang baru dari sisi ide dan terobosan dalam kepemimpinan Cak Imin di PKB.
Menurutnya, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin belum memiliki terobosan baru, tak seperti partai-partai lain yang sudah lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.
"Kita lihat partai lain, PDIP, Golkar, NasDem mereka membangun sekolah partai. PKB masih berkutat dengan menjual kisah-kisah masa lalu romantisme dengan NU, Gus Dur, dan semacam itu. Tidak ada terobosan yang mengikuti zaman," lanjutnya.
Faktor terakhir yang menjadi perhatian Sholeh adalah ketokohan Cak Imin yang tidak mencerminkan sosok pemimpin sebelum-sebelumnya.
Muhaimin tidak mirip dengan Jokowi, Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Soeharto, Soekarno atau pun dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Faktor itu juga penting, namanya tesa atau antitesa kepemimpinan sebelumnya. Kalau dibanding dengan Ganjar, bisa disebut sebagai tesa Jokowi atau Anies yang merupkan antitesa Jokowi. Ini besar pengaruhnya kepada psikologis para pemilih," ungkap Sholeh.