Bogor, IDN Times - Menyesuaikan target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yaitu sebesar 23% dari Bauran Energi Nasional pada tahun 2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) menyusun program terkait pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Pelaksanaan program PLTS Atap ini salah satunya diimplementasikan pada gedung milik Pemerintah (Pusat dan Daerah), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Sebagai langkah awal, hari ini (14/6) digelar kegiatan diskusi pembahasan penggunaan dan pembiayaan sistem PLTS Atap di bangunan gedung Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dilaksanakan di IPB Inernational Convention Center, Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan PT. Pertamina (Persero), PT. Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Lembaga Elektronika Negara (LEN), PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB), PT. Bukit Asam (BA), PT. Wijaya Karya (WIKA) Energi, PT. Indonesia Power (IP), PT. Angkasa Pura I, PT. Telkom, PT. Saran Multi Infrastruktur (SMI), PT. Aneka Tambang (Antam), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank of China, Bank BRI Syariah, Bank Mandiri, Bank BJB, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).