Sehingga, lanjut Agum, apabila ingin menggulirkan pemerintahan Jokowi dengan cara-cara seperti gerakan 'people power', tidak akan bisa. Berbeda pada tahun 1998, tambah dia, mayoritas masyarakat mengungkapkan ketidakpuasan dengan kondisi saat pemerintahan Soeharto.
Maka, kata Agum, muncullah gerakan dari para mahasiswa untuk menggulirkan Presiden Soeharto. Namun, hal itu juga dibuktikan dengan krisis yang terjadi di tahun 1998, seperti krisis moneter. Sehingga, gerakan menggulirkan pemerintah itu ada pemicunya.
"Kalau sekarang, sekali lagi, rakyat dengan keadaan cukup puas terhadap apa yang dikerjakan pemerintah. Pengakuan itu ada dari masyarakat. Terbukti juga dari hasil Pilpres," terang Agum.
"Jadi sangat sulit untuk bisa mengatasnamakan rakyat untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak konstitusional. Jadi, syarat pertama saja sudah tumbang," sambungnya.