Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
e98d6f77-f2dc-4249-8017-7be522196164.jpeg
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli meninjau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh. (dok. Kemnaker)

Intinya sih...

  • BPVP Banda Aceh menjadi wadah pengembangan inovasi dan pelatihan tenaga kerja.

  • Tenaga kerja kompeten dihasilkan melalui peran instruktur yang sama pentingnya.

  • Kemampuan praktis dan keterampilan teknis menjadi aspek penting dalam pasar tenaga kerja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh memiliki peran strategis dalam menyiapkan tenaga kerja unggul yang siap menghadapi tantangan ketenagakerjaan. Untuk mewujudkan hal ini, ia menekankan pentingnya menumbuhkan ekosistem inovasi di balai tersebut.

“Tantangan kita adalah menumbuhkan ekosistem inovasi. Oleh karena itu, saya berharap dari balai kita ini muncul inovasi-inovasi kreatif dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kampus," ujar Menaker saat melakukan kunjungan kerja ke BPVP Banda Aceh, Kamis (25/9).

1. Wadah pengembangan inovasi dan pelatihan

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli meninjau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh. (dok. Kemnaker)

Dalam kunjungan tersebut, Menaker lebih dulu melakukan soft launching Talent and Innovation Hub di BPVP Banda Aceh. Kehadiran pusat inovasi ini diharapkan menjadi wadah generasi muda untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas, serta menciptakan ide-ide baru yang mendukung pembangunan ketenagakerjaan di Aceh.

Selanjutnya, Menaker membuka Pelatihan Project Based Learning (PBL) Batch III dan Pelatihan Kerja Sama dengan Kementerian Sosial untuk Disabilitas. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara BPVP Banda Aceh dengan berbagai pemangku kepentingan sebagai langkah memperluas jejaring pelatihan dan penempatan kerja.

2. BPVP Banda Aceh siapkan tenaga kerja kompeten

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli meninjau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh. (dok. Kemnaker)

Menaker menegaskan bahwa kehadirannya di BPVP Banda Aceh bertujuan memastikan balai ini termanfaatkan secara optimal. Dalam kondisi ketenagakerjaan saat ini, BPVP dituntut memainkan peran strategis untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi peran para instruktur di BPVP yang dinilainya memiliki kedudukan penting, layaknya guru atau dosen dalam dunia pendidikan formal. Para instruktur, katanya, tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membimbing dan mengarahkan penempatan peserta setelah pelatihan.

“Instruktur itu mirip seperti guru, dosen, pahlawan luar biasa dalam menghasilkan orang-orang yang memiliki kompetensi. Kita doakan mereka berkah hidupnya,” ujarnya.

3. Kemampuan teknis mejadi aspek penting

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli meninjau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh. (dok. Kemnaker)

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa di era saat ini, kemampuan praktis dan keterampilan teknis menjadi tolok ukur yang sangat menentukan dan tidak kalah penting dibandingkan gelar akademik. Dengan demikian, sertifikat kompetensi menjadi bukti yang memperkuat kemampuan seseorang dan meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja.

“Sertifikat kompetensi menjadi sesuatu yang penting selain ijazah. Jadi, ke depan basisnya ijazah plus sertifikat kompetensi,” ujarnya. (WEB)

Editorial Team