Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) berhasil melakukan energize atau penyalaan pasang baru listrik Kereta Cepat di Stasiun Karawang demi mendukung percepatan penyediaan Proyek Strategis Nasonal (PSN) Kereta Cepat Jakarta - Bandung. (Dok. Pemprov Jawa Barat)

Jakarta, IDN Times -- PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) berhasil melakukan energize atau penyalaan pasang baru listrik Kereta Cepat di Stasiun Karawang.

General Manager PLN UID Jabar Susiana Mutia mengatakan, penyelesaian ini untuk mendukung percepatan penyediaan Proyek Strategis Nasonal (PSN) Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

“Kami berkomitmen penuh mendukung Proyek Strategis Nasional ini. Selain berpotensi meningkatkan perekonomian, proyek ini juga mendukung pencapaian net zero emission tahun 2060 melalui moda transportasi massal listrik,” kata Susi.

1. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menambah keyakinan investor untuk berinvestasi di Jawa Barat

Rel bawah tanah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Susiana menjelaskan, ada tiga stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di wilayah kerja PLN UID Jabar, yaitu Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar, dan seluruhnya menggunakan listrik PLN.

“Keberhasilan PLN dalam melayani kebutuhan listrik proyek ini diharapkan dapat menambah keyakinan investor untuk berinvestasi dan menggunakan listrik PLN di wilayah atau kawasan tersebut sehingga pembangunan dan perekonomiannya semakin berkembang,” kata Susiana.

2. PLN mengerahkan seluruh sumber daya demi mempercepat program kereta cepat Jakarta-Bandung

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KJCB) oleh PT KCIC (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sementara itu, Manajer PLN UP3 Karawang, Imam Ahmadi menjelaskan listrik Stasiun Kereta Cepat Karawang dipasok dari dua gardu induk (GI), yaitu GI Mekarsari dan GI Transheksa. Untuk menyambung listrik di stasiun tersebut, PLN membangun jaringan kabel dari GI Mekarsari ke stasiun sepanjang 4,1 kilometer sirkuit (kms) dan dari GI Tsansheksa ke stasiun sepanjang 6,38 kms.

“Kami mengerahkan seluruh sumber daya kami termasuk personel, seperti tim ULP Prima Karawang dan tim PDKB agar energize stasiun kereta cepat ini segera rampung. Ke depannya, daya listrik sebesar 2 kali 3.465 KVA ini akan digunakan untuk operasional stasiun kereta cepat yang berlokasi di Karawang,” kata Imam.

3. Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menggunakan penerangan sementara (PS)

Rel bawah tanah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Imam mengatakan, Stasiun Karawang menggunakan tarif layanan khusus KCJB (LB3). Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menggunakan penerangan sementara (PS) selama masa konstruksi di site KCJB Stasiun Karawang. (WEB)

Editorial Team