Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)

Intinya sih...

  • Kejayaan Indonesia berasal dari tanah dan lautnya sendiri, bukan tembok baja

  • Laut bukan tempat pembuangan sampah, melainkan masa depan bangsa

  • Peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk mengenal jati diri bangsa sebagai bangsa samudera

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengingatkan pemerintah apabila ingin Indonesia berjaya harus memperhatikan laut. Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara kepulauan yang mayoritas kekayaan alamnya berasal dari laut.

"Bung Karno pernah mengatakan, kita tidak akan menjadi negara kuat, sentosa, dan sejahtera, jika tidak menguasai samudera raya. Kita tak bisa menjadi bangsa yang besar tanpa kembali menjadi bangsa bahari, bangsa pelaut, sebagaimana pada masa kejayaan dulu," ujar Hasto dalam keterangannya saat berbicara di Focus Group Discussion (FGD) Bidang Pariwisata serta Bidang Kelautan dan Perikanan di Cirebon, Sabtu (24/10/2025).

1. Kejayaan Indonesia bukan berasal dari tembok baja

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)

Hasto kembali mengutip pernyataan Presiden pertama RI, Sukarno, yang menyebutkan kejayaan Indonesia bukan berasal dari tembok-tembok baja.

“Presiden pertama RI berpesan agar kita percaya bahwa kemajuan bangsa lahir dari tanah dan lautnya sendiri. Ketika kita meninggalkan jati diri sebagai bangsa maritim, kita kehilangan arah pembangunan,” ucap dia.

2. Laut bukan keranjang sampah

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)

Hasto mengingatkan semua pihak untuk lebih menjaga laut. Dia menyebut, laut bukanlah keranjang sampah yang bisa dijadikan sebagai tempat pembuangan.

“Laut bukan keranjang sampah raksasa, tetapi masa depan kita. Ini yang harus kita pahami,” kata dia.

3. Hasto sebut Sumpah Pemuda jadi momentum untuk mengenal jati diri bangsa

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)

Dalam kesempatan itu, peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober menjadi momentum untuk lebih bisa mengenal jati diri bangsa.

“Momentum ini harus membangunkan spirit kita sekaligus meluruskan paradigma pembangunan yang salah, yang meninggalkan identitas kita sebagai bangsa samudera. Kejayaan Indonesia lahir karena kita menguasai lautan,” imbuhnya.

Editorial Team