PDIP Jadi Partai Penyeimbang, Hasto: Demokrasi Perlu Check and Balances

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara mengenai PDIP sebagai partai penyeimbang pemerintahan Prabowo Subianto. Ia mengatakan, PDIP akan mendukung penuh kebijakan-kebijakan Prabowo yang pro rakyat.
Ini kali pertama bagi Hasto berbicara di hadapan publik setelah hampir sembilan bulan berada dibalik jeruji besi, sebelum "dosanya" diampuni Prabowo melalui amnesti yang diterimanya.
"Sikap politik yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri sangat jelas, bagaimana dengan posisi menjadi penyeimbang secara ideologis, secara teknokratis dan juga dalam rangka kebijakan-kebijakan untuk memberikan dukungan kebijakan yang pro-rakyat," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025).
1. Hasto pastikan PDIP tetap kritis ke pemerintah

Di sisi lain, Hasto memastikan, PDIP tetap akan lantang mengkritik pemerintah bila ada kebijakan-kebijakan yang dijalanlan melenceng dari jalurnya. Kritik terhadap pemerintah sangat wajar karena sebagai negara demokrasi, proses check and balances tetap dibutuhkan.
Menurut Hasto komitmen ini telah digaungkan Megawati dalam penutupan Kongres VI PDIP yang digelar di Nusa Dua Bali Convention Center baru-baru ini.
"Tetapi juga bersikap kritis karena demokrasi memang memerlukan check and balances," ujar dia.
2. PDIP jadi partai penyeimbang pemerintah

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan, partainya tak menempatkan diri sebagai oposisi pemerintahan. Ia menyebut, PDIP akan mengambil posisi sebagai partai penyeimbang.
"PDIP tidak memposisikan sebagai oposisi dan juga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan," kata Megawati dalam pidato politik di Kongres ke-VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Sabtu (2/8/2025).
Megawati menegaskan, PDIP merupakan partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran, berpihak kepada rakyat. Ia menegaskan, PDIP akan menjadi penyeimbang pemerintah demi menjaga arah pembangunan nasional.
"Kita adalah partai ideologis, yang berdiri di atas kebenaran, berpihak pada rakyat, dan bersikap tegas sebagai partai penyeimbang, demi menjaga arah pembangunan nasional tetap berada di dalam rel konstitusi dan kepentingan rakyat banyak," kata dia.
3. Megawati instruksikan kader PDIP dukung pemerintah

Megawati juga menginstruksikan agar seluruh kader banteng mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus usai mengikuti Bimtek PDIP di Bali.
"Ibu (Megawati) menegaskan, kami mendukung pemerintah. Mendukung dalam artian semua upaya yang dilakukan pemerintah yang positif dalam rangka menjaga negara, bangsa dan masyarakat ini supaya bisa melalui berbagai kondisi yang kurang baik saat ini," ujar anggota Komisi II DPR RI itu.
Deddy mengatakan, fiskal Indonesia saat ini sedang tidak stabil, pemasukan negara berkurang dan terjadi defisit. Selain itu, jatuh tempo utang luar negeri juga menjadi peringatan bagi keuangan negara.
"Jadi, pesan dari Ibu Mega adalah partai harus terus melakukan bounding dengan masyarakat. Sehingga tahu persoalan real di masyarakat itu, sembari juga memastikan kami punya cukup banyak gagasan dalam rangka menjaga dan mendukung pemerintah agar betul-betul ada pada rel yang seharusnya," ujar dia.