Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan bahwa adanya kesalahan input jumlah suara pilpres ke dalam Sistem Hitung (Situng), disebabkan faktor human error. Hal ini dikarenakan penyelanggara pemilu di tingkat daerah mengalami kelelahan, setelah bekerja melebihi waktu kewajaran.

Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menilai langkah yang diambil oleh KPU patut diapresiasi. Menurutnya, keterbukaan transparansi ini juga diikuti oleh kesungguhan untuk menindaklanjuti hasil dari partisipasi masyarakat berupa temuan ataupun laporan atas ketikdakakuratan input data C1.

"Tapi, masyarakat perlu disampaikan bahwa keterbukaan KPU ini memang ditujukan untuk meminta partisipasi masyarakat karena ada iktikad baik untuk menjaga integritas jajarannya, bukan untuk menyembunyikan sesuatu justru ini sesuatu yang harus kita apresiasi," ujar Titi di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).

1. KPU harus segera merespons aduan

IDN Times/Rini Oktaviani

Titi berharap setiap masukan dan tindak lanjut dari masyarakat harus direspons dengan segera dan cepat, serta dengan penjelasan yang jelas oleh KPU.

"Setiap masukan dan temuan dari masyarakat harus diikuti dengan menurut saya, investigasi di internal KPU untuk betul-betul meyakinkan bahwa kesalahan input itu adalah tidak sengaja dan bukan karena faktor kesengajaan," jelas Titi

"Kalau memang ada faktor ketidaksengajaan, otomatis harus ada supervisi yang ketat pada para operator ketika mereka melakukan pekerjaannya," sambung dia.

2. Perludem berharap KPU mampu mengontrol pekerjanya

Editorial Team

EditorElfida

Tonton lebih seru di